Dalam acara bertajuk Rekayasa Pasar Kreatif yang digelar di Bogor Creative Center (BCC), Diciri memamerkan pengembangan platform metaverse mereka.
Ponco Pamungkas, founder Diciri 4.0, mengungkap Kota Bogor sangat berpotensi di sektor ini karena cukup banyak warga Bogor yang kreatif dengan kemampuan mencari solusi melalui beragam ide namun ide tanpa implementasi cukup sulit dianggap kreatif mengingat cukup banyak sumber ide yang muncul di era teknologi dan informasi seperti sekarang ini.
"Jangan pikir adaptasi dan kolaborasi untuk sesama pekerja kreatif dulu ya, Bumi dan isinya pun mengandung kekayaan alam dan ilmu pengetahuan (contohnya melek ilmu digital) adalah bentuk adaptasi dan kolaborasi untuk diri sendiri," ungkap Ponco, yang juga Wakil Ketua KADIN Kota Bogor, dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (1/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagelaran Rekayasa Pasar Kreatif di Bogor Creative Center memperlihatkan pergerakan karena melihatkan banyak subsektor ekonomi kreatif, ada yang membuat lukisan, ada yang terbuat dari cangkang telur hingga pengembangan ruang kerja Virtual Metaverse.
Mereka bisa saling mengenal satu sama lain dan ada potensi untuk berkolaborasi, inilah bentuk ekosistem yang diharapkan bisa menjadi salah satu percontohan untuk kota-kota lain.
Diciri juga memperkenalkan platform metaverse, yaitu lingkungan kerja virtual yang bisa menggeser pertemuan atau diskusi online ke metaverse. Langkah ini dilakukan agar tetap bisa berkarya selama pandemi.
Sejauh ini Diciri sudah punya beberapa aplikasi buatannya, termasuk dua aplikasi yang menyasar pekerja kreatif di sektor periklanan.
"Ke depannya demi terus berkarya maka kami sedang membangun lingkungan kerja virtual Metaverse untuk roda ekonomi, ekosistem dan peluang kerja yang lebih luas lagi walau kami harus bersabar untuk mengembangkannya," jelas Ponco.
"Nantinya Diciri akan menggeser meeting atau diskusi online ke metaverse, baik sesama creators atau dari creators ke client agar interaksi lebih maksimal dan lebih personalized walaupun secara virtual, target kami akan rampung di 2025," tambahnya.
(asj/fay)