Schmidt juga mengatakan ia memandang kecerdasan buatan (AI), yang digunakan Meta untuk menjalankan algoritma di semua platform-nya, sebagai 'tuhan palsu' yang bisa menciptakan hubungan yang tidak sehat.
"Seperti apa wujud sahabat AI, terutama untuk seorang anak? Seperti apa perang yang didukung AI? Apakah AI memahami aspek realitas yang kita tidak rasakan? Mungkinkah AI melihat hal-hal yang tidak dapat dipahami manusia?" ucap Schmidt.
Roger McNamee, salah satu investor awal Facebook, juga angkat suara. "Itu adalah ide buruk dan fakta bahwa kita semua hanya duduk dan menyaksikannya seolah itu normal harus diwaspadai setiap orang," cetusnya, dikutip detikINET dari BBC.
Baca juga: Facebook Ganti Nama Jadi 'Meta', Kenapa? |
Menurutnya, Facebook tidak seharusnya dibiarkan menciptakan dunia distopia metaverse, apalagi dengan track record mereka yang meragukan, misalnya soal privasi dan penyebaran hoax. Roger juga menyangsikan metaverse akan aman di tangan Mark Zuckerberg.
"Tidak seharusnya regulator atau pembuat kebijakan mengizinkan Facebook untuk mengoperasikan metaverse atau mata uang kripto," kritiknya.
"Facebook seharusnya tidak berhak lagi membuat pilihan sendiri. Regulator harus ada di sana untuk memberi persetujuan akan semua yang mereka lakukan. Jumlah kerusakan yang mereka lakukan tidak terhitung," tandasnya.
(fyk/fyk)