Cuan dari Bitcoin, El Salvador Bangun 20 Sekolah
Hide Ads

Cuan dari Bitcoin, El Salvador Bangun 20 Sekolah

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 03 Nov 2021 18:31 WIB
A man holds a sign with a message that reads in Spanish;
El Salvador legalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Foto: AP/Salvador Melendez
Jakarta -

El Salvador telah beberapa waktu melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Berkat investasi Bitcoin pula, keuntungan diklaim telah didapatkan yang akan digunakan untuk membangun banyak sekolah.

Seperti dikutip detikINET dari Independent, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa pemerintah akan membangun 20 sekolah dari hasil profit Bitcoin. Ia menyatakan hal itu kala meresmikan pembangunan sebuah rumah sakit hewan yang juga didanai dari laba Bitcoin.

Pemerintah El Salvador melegalkan Bitcoin sekitar dua bulan silam dengan aturan Bitcoin Law dan sejak saat itulah, harga Bitcoin naik cukup tinggi sampai 40%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin mengumumkan bahwa beberapa juta yang kami sisakan dari profit Bitcoin, akan digunakan untuk membangun 20 sekolah, dengan fasilitas yang modern dan lengkap," demikian katanya.

"Dengan izin Tuhan, lebih banyak hal akan datang dari profit Bitcoin ini," tambahnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah El Salvador agar Bitcoin luas diterima walau kadang ada kekacauan.

ADVERTISEMENT

Bulan September, setiap warga diberikan Bitcoin senilai USD 30 melalui aplikasi dompet kripto bernama Chivo. Pada saat ini, jika Bitcoin itu tidak diapa-apakan, warga sudah dapat menikmati profit sekitar USD 12.

Baru-baru ini, Pemerintah El Salvador juga menambah simpanan bitcoinnya dengan membeli 420 bitcoin yang nilainya hampir USD 25 juta atau sekitar Rp 355 miliar.

Pembelian ini diumumkan oleh Presiden Nayib Bukele lewat akun media sosialnya, yang sekaligus menunjukkan keseriusan mereka dalam mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang legal.

Secara total, saat ini El Salvador menyimpan 1.120 Bitcoin, yang nilainya hampir mencapai USD 66 juta atau sekitar Rp 930 miliar.

Halaman selanjutnya, tambang Bitcoin pakai energi gunung berapi>>>

Selain mengesahkan bitcoin sebagai alat pembayaran, El Salvador pun melakukan penambangan mata uang kripto tersebut, yaitu memakai energi geothermal yang berasal dari gunung berapi.

Penambangan Bitcoin sendiri kerap menjadi sasaran kritikan para pecinta lingkungan karena boros listrik dan pada gilirannya, boros sumber daya seperti batu bara. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada masa depan Bumi, apalagi di tengah ancaman perubahan iklim.

Maka energi terbarukan dari gunung berapi mungkin bisa jadi solusinya karena dipandang bersih untuk menambang Bitcoin.

Dengan maraknya razia pertambangan Bitcoin di China baru-baru ini, maka para penambang mungkin akan melirik negara lain. Disahkannya Bitcoin sebagai alat bayar sekaligus proses penambangan yang bersih akan membuat El Salvador menjadi salah satu negara tujuan.

Negara seperti Islandia juga sudah mulai menjadi lokasi populer penambangan Bitcoin. Sama seperti El Salvador, Islandia kaya akan energi geothermal dari gunung berapi yang banyak terdapat di negara itu.



Simak Video "Video 238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador"
[Gambas:Video 20detik]