Grab dan OVO berkolaborasi meluncurkan Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah (Patriot). Program ini diluncurkan untuk mendukung percepatan digitalisasi di daerah yang dicanangkan oleh Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD).
Program Patriot akan memiliki tiga komponen utama yaitu elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, digitalisasi pasar, dan dukungan kelancaran penyaluran pajak dan penerimaan negara bukan pajak. Saat ini Solo dipilih sebagai lokasi peluncuran pilot project program Patriot.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan elemen digitalisasi pasar di program Patriot akan sangat memudahkan pedagang dan pembeli. Lewat proyek ini, pasar-pasar tradisional di Kota Solo akan didorong untuk menerapkan pembayaran non-tunai atau cashless.
"Ini pencairannya di sore hari jadi sangat-sangat memudahkan para penjual di pasar," kata Gibran dalam peluncuran program Patriot, Kamis (21/10/2021).
"Para penjual mungkin yang lanjut usia juga sangat gampang memakainya karena cukup menaruh barcode di depan kios, transaksi, selesai. Sangat mudah sekali," sambungnya.
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibata mengatakan proses digitalisasi ini akan dimulai di beberapa pasar tradisional di Solo seperti Pasar Gede, Pasar Gilingan, Pasar Jongke dan Pasar Kliwon. Selain memudahkan pembayaran non-tunai, Ridzki mengatakan Grab juga akan mendukung pedagang di pasar dengan mendatangkan pembelinya.
"Selain untuk mendukung pedagangnya, adalah bagaimana mendatangkan para pembelinya juga. Dari platform kami, dari Grab dan OVO, kita akan dukung semuanya agar supaya pembeli dagang," jelas Ridzki dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra di kesempatan yang sama mengatakan percepatan digitalisasi ini penting karena bisa membantu pedagang kecil untuk setara dengan pedagang besar. Jika dulunya UMKM kesulitan melakukan promosi, sekarang berkat platform digital mereka bisa mengadakan promo seperti cashback untuk menarik pelanggan.
Karaniya juga mengungkap survei terbaru OVO menemukan bahwa UMKM yang mengikuti program Grab dan OVO mengalami kenaikan pendapatan sekitar 27%. Menanggapi hal ini, Gibran meminta platform untuk memberi kemudahan lebih untuk mempercepat pemulihan UMKM setelah pandemi.
"Tapi mungkin untuk men-trigger pemulihan UMKM mungkin kita perbanyak cashback untuk UMKM. Kalau bisa jug delivery-nya bisa kita atur, kan untuk UMKM kita," ucap Gibran.
"Brand besar kan bisa survive dan sustain selama PPKM kita ingin UMKM kita bisa bangkit lagi bisa berproses setelah pandemi ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Grab Bantah Potong Komisi Mitra Lebih dari 20 Persen"
(vmp/fay)