Squid Game belum lama ini dinobatkan sebagai serial terpopuler di Netflix mengalahkan Bridgerton. Tidak hanya itu, serial asal Korea Selatan ini juga menyumbangkan pundi-pundi yang tidak sedikit untuk Netflix.
Bloomberg melaporkan Squid Game menyumbangkan impact value sebesar USD 891 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun untuk Netflix. Angka ini diambil dari data rahasia dalam laporan internal Netflix.
Impact value di sini mengacu pada indikator yang digunakan Netflix untuk mengevaluasi kontribusi konten mereka terhadap pemasukan berdasarkan berapa banyak pelanggan yang sudah menonton sebuah konten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka Rp 12,5 triliun untuk sebuah serial dengan dialog non-Bahasa Inggris terbilang sangat fantastis. Tapi yang lebih mencengangkan, Squid Game diproduksi hanya dengan budget sebesar USD 21,4 juta (Rp 301 miliar), seperti dikutip dari Gizmodo, Senin (18/10/2021).
Padahal menurut beberapa petinggi industri hiburan, jika Netflix memproduksi Squid Game di Hollywood, biayanya bisa melonjak 5-10 kali lipat karena harus membayar aktor ternama dengan gaji lebih tinggi dan sistem kerja yang mengikuti serikat pekerja televisi.
Laporan Bloomberg juga mengungkap beberapa detail tentang Squid Game yang biasanya jarang diungkap oleh Netflix. Seperti diketahui, Netflix biasanya hanya mengungkap berapa jumlah pengguna yang menonton sebuah konten lebih dari dua menit, dan tidak pernah mengungkap jumlah penonton yang menonton konten sampai selesai.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Netflix memperkirakan 89% dari total penonton yang mulai menonton Squid Game akan lanjut menonton setidaknya sampai 75 menit, setidaknya sampai lebih dari satu episode.
132 juta orang menonton Squid Game setidaknya selama dua menit di 23 hari pertamanya sejak rilis. Sementara itu, 87 juta orang atau 66% dari total penonton menonton Squid Game sampai selesai di 23 hari pertamanya.
Laporan Bloomberg mengatakan, secara keseluruhan pelanggan Netflix menghabiskan lebih dari 1,4 miliar jam untuk menonton Squid Game. Meski laporan ini menunjukkan angka yang positif, Netflix tidak senang Bloomberg mengungkap data internalnya ke publik.
"Netflix tidak membahas metrik ini di luar perusahaan dan akan mengambil langkah signifikan untuk melindunginya agar tidak terungkap," kata pengacara Netflix.
(vmp/fay)