Uang tip dari customer di masa pandemi untuk driver ojol sangat berarti bagi mereka. Sekecil apapun, mereka mengucapkan terima kasihnya kepada Anda.

Seperti yang dikatakan oleh M Yusuf (35), uang tip sangat membantunya untuk mendapatkan pendapatan lebih. Apalagi ia sudah memiliki tiga orang anak yang harus ia hidupi.

Per harinya, tidak menentukan dan benar-benar tidak bisa diprediksi. Kadang ada 1-2 orang yang memberikan, tapi tak jarang juga tidak ada tip yang ia dapatkan.

"Ini sangat membantu untuk tarif ongkir yang terkadang menurut saya terlalu murah, belum lagi kalau di restoran menunggu terlalu lama. Saya sangat berterima kasih bagi customer yang mau membagikan tip-nya kepada saya," kata Yusuf.

Senada dengan Yusuf, ada Yudi (37) yang mengaku sangat terbantu dengan tip dari customer. "Sangat membantu, karena memang kita nggak berharap cuma kalau dikasih kami bersyukur," ujarnya.

"Dapatnya pun tidak menentu, kadang hari ini ada 1-2, besoknya ada 5 atau lebih. Kalah ketemu hamba Allah yang baik, bisa dikasih tip yang besar. Kalau nggak, ya sudah kita berharap dari tarif dan akumulasi bonus," lanjutnya.

Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai sektor termasuk roda transportasi dan perekonomian lainnya. Apalagi, sempat ada aturan yang membuat ojol hanya bisa mengakut penumpang dalam jumlah kecil.

WFH membuat banyak orang tidak lagi perlu memesan ojol karena pekerjaan dilakukan di rumah. Mau tidak mau, harapan driver ojol kerap dialamatkan pada orderan untuk pesan makanan resto.

Chief Transport Officer Gojek Group Raditya Wibowo mengatakan pada Januari silam bahwa sudah ada Rp 40 miliar uang tip yang diberikan customer kepada driver selama pandemi. Gojek pun memastikan tip tersebut, masuk 100% ke kantong para driver.

Gojek pun kerap mengajak penggunanya untuk memberikan uang lebih dengan kampanye #KasihLebihan yang memungkinkan pengguna memberi uang tip hingga Rp 100 ribu. Ingat, yang kecil bagi kita bisa jadi adalah berkah bagi mereka. Semangat berbagi dan bahu membahu membantu yuk, detikers!