Kalau Jakarta Semua Serba Online, Kenapa Papua Tidak?

Kalau Jakarta Semua Serba Online, Kenapa Papua Tidak?

ADVERTISEMENT

Kalau Jakarta Semua Serba Online, Kenapa Papua Tidak?

Aisyah Kamaliah - detikInet
Rabu, 06 Okt 2021 12:37 WIB
Warga di Isiren, Manokwari Selatan, Papua Barat
Penulis bersama anak-anak di Isiren, Manokwari Selatan (Foto: Aisyah Kamaliah/detikcom)
Teluk Wondama -

BTS 4G akhirnya mencapai pelosok Teluk Wondama di Papua Barat. Warga berharap bisa lancar terkoneksi internet seperti di Jakarta.

Peresmian BTS 4G di Iseren, Teluk Wondama pada Rabu (6/10/2021) melengkapi peningkatan sarana telekomunikasi di desa lainnya pada satu distrik yang sama: Watitindau, Yemebekiri 1, Yembekiri 2, Yomakan, Isenebuai, Yariyari. Tapi permasalahannya, tidak semua warga di Iseren mengetahui pemanfaatan internet.

Iseren terletak di Kabupaten Teluk Wondama. Dari pusat Kota Manokwari, butuh perjalanan darat sekitar 3 jam dan disambung dengan perjalanan air hampir satu jam. Jadi memang sejauh itu Iseren dari perkotaan, dan tak mengherankan jika detikINET sempat kesulitan mendapatkan sinyal. Kecuali untuk provider Telkomsel, sinyal masih muncul walau hilang timbul.

Karenanya, Kepala Distrik Rumberpon, Pius CB Kayukatui S.IP sebagai perwakilan dari Kepala Desa di Iseren mengaku bahwa pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya pembangunan BTS 4G tersebut. Namun, ada PR yang nampaknya masih menjadi kekhawatiran: masyarakat belum paham manfaat internet.

"Semoga pemerintah akan adakan sosialisasi kepada masyarakat sehingga bisa memahami internet. Mungkin kasih tahu untuk kasih dokumen begini, begini. Kalau HP kami ada. Tapi cara ketiknya, upload-nya bagaimana, update-nya bagaimana, butuh seorang edukator sebagai guru untuk mengajari itu," ucapnya.

Terkait ini, Pius berharap pemerintah pusat dan daerah bisa membangun program khusus. Sebab, seperti apa yang dibilang Kepala Desa Iseren bahwa sebagian masyarakat baru memakai telepon genggam mereka hanya untuk bercakap-cakap dengan sanak saudara yang jauh di luar pulau.

"Kalau mau bilang HP, memang globalisasi, semacam hal baru orang jelas cenderung ikut ke sana. Sebagian masyarakat tahu (HP - red). Tapi hanya tahu itu untuk telepon, pulsa beli di konter, ini nomornya, nanti mereka tanya ke kami bagaimana pakainya. Itu saja susah," tutur Pius.

Karenanya, Pius dan Kepala Desa merundingkan cara agar masyarakat desa tidak membiarkan pembangunan BTS 4G begitu saja tanpa pemanfaatan. Memang butuh proses, namun pihaknya yakin bahwa warga Iseren dan kampung sekitar bisa makin maju dan memanfaatkannya semisal untuk berbisnis perikanan.

"Butuh proses, tidak bisa saling menyalahi. Kita ikut program pusat juga. Ada kewenangan pusat dan juga daerah sehingga itulah dibilang perkembangan bagaimana kita di daerah beradaptasi dengan teknologi yang ada," kata Pius.

BTS 4G sudah dibangun dan difungsikan besok. Pius mengatakan masyarakat akan berkomitmen menjaganya agar jangan sampai rusak, karena mereka begitu menantikan jaringan teknologi komunikasi.

"Jadi kami berharap, kalau Jakarta bisa semua serba online, mengapa Papua tidak?" tandasnya.



Simak Video "Kejagung Masih Hitung Angka Kerugian Dugaan Kasus Korupsi BTS 4G"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT