Penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin belakangan menjadi bisnis yang menjanjikan walau ada kecemasan dari berbagai pihak terkait dampak pada lingkungan. Kota Massena di Amerika Serikat misalnya, jadi tujuan para penambang Bitcoin, namun mendadak pemerintah di sana melarangnya.
Namun pelarangan itu ternyata tidak terkait sama sekali dengan isu lingkungan. Kota Massena di Negara Bagian New York memberlakukan moratorium tambang Bitcoin selama 90 hari karena menilai tambang yang ada di sana buruk rupa dan mengganggu pemandangan.
Tambang bitcoin tentu saja bukan berbentuk gua seperti tambang emas. Tambang bitcoin wujudnya adalah kontainer atau trailer yang diparkir di pinggir jalan dan berisi komputer untuk menambang Bitcoin. Hal inilah yang dinilai merusak estetika kota sehingga diberlakukan pelarangan untuk sementara.
"Kami tidak ingin jalanan dipenuhi dengan trailer yang menambang Bitcoin. Kami hanya ingin memastikan bahwa jika ada penambang datang ke sini, mereka punya bangunan yang bagus," ucap Steve O;Shaugnesst selaku pejabat Kota Massena.
Seperti dikutip detikINET dari Associated Press, Rabu (11/8/2021) Massena menjadi favorit para penambang Bitcoin di Negeri Paman Sam lantaran murah biaya listriknya. Seperti diketahui, proses penambangan Bitcoin membutuhkan sumber daya listrik besar untuk menjalankan banyak unit komputer.
"Komponen kunci bagi para penambang adalah listrik yang biayanya murah dan juga handal, di mana dua hal itu ada di kota kami," cetus Andrew McMahon dari Massena Electric.
Dengan larangan itu, maka penambang Bitcoin baru dilarang mengoperasikan peralatannya selama satu setengah bulan. Ini bukan pertama kalinya ada tindakan semacam itu di Amerika walau alasannya berbeda. Pada tahun 2018, Kota Plattsburgh juga memberlakukan moratorium tambang Bitcoin karena pemakaian sumber energi listrik yang berlebihan.
Simak Video "Video: Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,8 M, Apa Penyebabnya?"
(fyk/fay)