Google mengharuskan karyawannya untuk menerima vaksin Corona sebelum kembali ke kantor. Hal ini diumumkan langsung oleh CEO Google Sundar Pichai dalam emailnya untuk karyawan.
Dalam emailnya, Pichai mengatakan semua karyawan yang bekerja di kantor Google harus divaksin. Kebijakan ini akan digulirkan di Amerika Serikat terlebih dahulu dalam beberapa minggu ke depan, dan ke negara lain dalam beberapa bulan ke depan.
"Kami sangat senang bahwa kami telah mulai membuka kembali kampus kami dan mendorong Googlers yang merasa aman untuk datang ke kantor yang sudah buka untuk terus melanjutkannya," tulis Pichai dalam emailnya, seperti dikutip dari Gizmodo, Jumat (30/7/2021).
"Di waktu yang sama, kami menyadari bahwa banyak Googler melihat lonjakan kasus di komunitas mereka yang disebabkan oleh varian Delta dan khawatir untuk kembali ke kantor," sambungnya.
Pichai mengatakan Google akan membuat pengecualian untuk karyawan yang tidak bisa diberi vaksin Corona karena alasan kesehatan atau alasan yang dilindungi lainnya.
Google juga memperpanjang durasi kerja dari rumah hingga 18 Oktober, dan akan memberikan peringatan 30 hari sebelum transisi ke kantor secara penuh.
Tidak lama setelah pengumuman Pichai, Facebook juga mengatakan karyawannya di AS harus divaksin sebelum kembali ke kantor.
"Saat kantor kami kembali dibuka, kami akan mengharuskan siapa saja yang datang untuk bekerja di kantor kami di AS harus divaksin," kata VP of People Facebook Lori Goler dalam keterangan resminya.
"Bagaimana kami menerapkan kebijakan ini akan bergantung pada kondisi dan regulasi lokal," sambungnya.
Sejauh ini raksasa teknologi lainnya, termasuk Apple dan Amazon, belum mewajibkan karyawannya menerima vaksin Corona. Microsoft juga tidak menerapkan kebijakan vaksin, tapi petinggi perusahaan mengimbau karyawan untuk mendapatkan vaksin.
Simak Video "Video Respons KPAI soal Viral Grup 'Adopsi Bayi Bersama' di Facebook"
(fyk/fay)