Karyawan Apple Ancam Hengkang Kalau Dilarang Kerja dari Rumah

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 17 Jul 2021 21:30 WIB
Karyawan Apple Ancam Hengkang Kalau Dilarang Kerja dari Rumah Foto: Jason Lee/Reuters
Jakarta -

Karyawan Apple mengeluhkan sulitnya mendapatkan izin untuk kerja dari jarak jauh atau remote setelah perusahaan mengumumkan sistem kerja hybrid. Bahkan beberapa karyawan mengatakan mereka akan mengundurkan diri kalau produsen iPhone itu tidak mengubah kebijakannya.

Seperti diketahui, beberapa bulan yang lalu Apple mengumumkan sistem kerja hybrid di mana karyawan harus ke kantor tiga hari dalam seminggu. Sistem baru ini akan diterapkan mulai awal September.

Sebelum menerapkan sistem kerja dari rumah (WFH) selama pandemi, Apple memang melarang karyawan untuk kerja secara remote. Memang ada pengecualian dan beberapa tim juga ada yang memiliki aturan lebih lunak soal kebijakan kerja remote.

Tapi saat ini, karyawan Apple mengaku pengecualian tersebut juga ditolak oleh perusahaan. Dalam channel Slack perusahaan yang beranggotakan 6.000 orang, sekitar 10 orang mengatakan mereka berencana mengundurkan diri karena sistem kerja hybrid, atau mengetahui karyawan lain yang dipaksa untuk mundur.

Salah seorang karyawan Apple mengatakan mereka saat ini mendapatkan pengecualian dan boleh bekerja dari rumah karena dilindungi oleh Undang-undang Penyandang Disabilitas di Amerika. Tapi karyawan itu mengatakan akomodasi itu akan ditolak begitu sistem kerja hybrid diterapkan.

"Saya akan kehilangan pekerjaan di bulan September," tulis karyawan tersebut di Slack, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (17/7/2021).

Apple biasanya memberikan waktu 30 hari untuk karyawannya mencari pekerjaan baru di dalam perusahaan jika tim mereka saat ini menolak akomodasi medis. Tapi seorang karyawan mengatakan saat ini tidak ada lowongan kerja remote.

Beberapa karyawan juga mendengar kabar bahwa hanya orang dengan kondisi medis yang terdokumentasi yang diizinkan kerja remote secara permanen. Tapi Apple menyuruh karyawan yang meminta akomodasi tersebut untuk menyerahkan catatan medisnya kepada perusahaan, yang membuat beberapa karyawan merasa tidak nyaman.

Ini bukan pertama kalinya karyawan Apple memprotes kebijakan kerja hybrid yang diumumkan. Pada bulan Juni, perwakilan karyawan menuliskan surat kepada CEO Apple Tim Cook yang isinya meminta agar kebijakan ini ditinjau ulang.

SVP of Retail and People Apple Deirdre O'Brien kemudian membalas surat ini lewat video dan mengatakan kolaborasi tatap muka merupakan hal yang esensial dan menekankan Apple tidak akan menarik pendekatannya saat ini.

Kebijakan kerja hybrid yang diterapkan Apple memang berbeda dibandingkan perusahaan teknologi lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Bahkan kedua perusahaan media sosial itu mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah secara permanen, bahkan setelah pandemi selesai.

Saat ini, karyawan Apple masih terus berdiskusi untuk meminta perusahaan mengubah kebijakannya. Beberapa karyawan menyarankan menulis surat terbuka lagi, sedangkan yang lainnya berencana berdiskusi dengan pengacara untuk mengambil tindakan hukum.



Simak Video "Video: Trump Ancam Apple dengan Tarif 25%, Minta iPhone Dibuat di AS"

(vmp/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork