Keamanan WhatsApp Terancam, Bosnya Sampai Turun Gunung
Hide Ads

Keamanan WhatsApp Terancam, Bosnya Sampai Turun Gunung

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 17 Jun 2021 05:40 WIB
Illustrasi Aplikasi Online, WhatsApp, Facebook, situs berita online
Aplikasi WhatsApp. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Semakin gencar wacana dari pemerintah berbagai negara agar WhatsApp memberi akses pada aparat ke pesan-pesan tertentu, jika diperlukan sebagai investigasi kejahatan. Hal ini membuat bos WhatsApp sampai turun gunung karena jika diberlakukan, keamanan WhatsApp bisa terancam.

Seperti diketahui, WhatsApp dibekali penyandian agar pesan yang dikirim hanya dapat dibaca pengirim dan penerima, bahkan tak bisa dibaca WhatsApp sendiri. Jika hal itu diperlemah, maka dinilai akan merugikan bagi para pengguna.

Untuk itulah WhatsApp menggelar kampanye akan pentingnya enkripsi dan agar pemerintah jangan mengutak-atiknya. Head of WhatsApp, Will Catchart pun rajin berbicara kepada berbagai media. Ia menyebut tidak boleh kemerdekaan pribadi pengguna WhatsApp direnggut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayangkan ada proposal dari pemerintah untuk meletakkan kamera di setiap ruang tamu sebuah negara dan terkoneksi internet sehingga pemerintah bisa menyalakannya jika mereka menginvestigasi kejahatan," katanya mengibaratkan.

"Saya pikir orang akan langsung takut dan horor dengan proposal itu karena akan menjadi sangat buruk. Tapi malah ada yang ingin membuat proposal serupa di dunia digital," tambahnya seperti dikutip detikINET dari Guardian.

ADVERTISEMENT

Kampanye WhatsApp ini juga bertepatan dengan aksi protes tentang kebijakan privasi baru. Menurut Will, justru hal itu adalah bukti user ingin agar percakapan mereka terus terlindungi dengan penyandian.

"Kecemasan yang kami dengar dan bukti bahwa mereka peduli adalah mereka khawatir kami bisa membaca pesan. Kami tidak bisa. Privasi percakapan pribadi orang tidak berubah sama sekali dengan update kami, apalagi enkripsi end to end. Kami pikir sangat penting orang dalam jangka panjang memahami bagaimana privasi pesan pribadi mereka terlindungi," paparnya.

Dalam keterangannya, Mendagri Inggris Priti Patel tetap meminta WhatsApp menghadirkan solusi. Pasalnya banyak pelaku kejahatan termasuk pedofil dan teroris menyalahgunakan WhatsApp.

"Perusahaan medsos seperti WhatsApp punya tugas moral melindungi anak-anak di platform mereka. Kita harus bekerja sama untuk menemukan cara yang sama-sama bisa diterima untuk melindungi keamanan publik tanpa mengorbankan privasi user," katanya.




(fyk/fyk)