Presiden El Salvador, Nayib Bukele, punya ide baru untuk menambang Bitcoin. Ia meminta perusahaan di negaranya menyediakan sumber daya penambangan memakai energi dari gunung berapi yang ada di negara itu.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (10/6/2021) Bukele meminta perusahaan listrik geothermal milik negara, LaGeo, untuk mengembangkan rencana pembangunan fasiitas penambangan Bitcoin dengan memanfaatkan energi terbarukan dari gunung-gunung berapi.
Sebelumnya, El Salvador juga jadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Lembaga parlemen negara di Amerika Tengah itu setuju dengan keinginan Nayib untuk merengkuh mata uang kripto. "Situasi ini akan berkembang cepat," cuit Nayib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 12 Ribu Pemuja Bitcoin Berkumpul, Ada Apa? |
Penambangan Bitcoin sendiri kerap menjadi sasaran kritikan para pecinta lingkungan karena boros listrik dan pada gilirannya, boros sumber daya seperti batu bara. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada masa depan Bumi, apalagi di tengah ancaman perubahan iklim.
Maka energi terbarukan dari gunung berapi mungkin bisa jadi solusinya karena dipandang bersih untuk menambang Bitcoin. "Insinyur kami baru saja menginformasikan bahwa mereka menggali fasilitas baru yang akan menyediakan sekitar 95MW energi geothermal yang seratus persen bersin dan nol emisi dari gunung berapi kami," klaim sang presiden.
Baca juga: Soal Bitcoin, Elon Musk Dituduh Munafik! |
Dengan maraknya razia pertambangan Bitcoin di China baru-baru ini, maka para penambang mungkin akan melirik negara lain. Disahkannya Bitcoin sebagai alat bayar sekaligus proses penambangan yang bersih akan membuat El Salvador menjadi salah satu negara tujuan.
Negara seperti Islandia juga sudah mulai menjadi lokasi populer penambangan Bitcoin. Sama seperti El Salvador, Islandia kaya akan energi geothermal dari gunung berapi yang banyak terdapat di negara itu.
(fyk/fay)