AS Cemas Komputer Super China Bikin Senjata Pemusnah Massal
Hide Ads

AS Cemas Komputer Super China Bikin Senjata Pemusnah Massal

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 11 Apr 2021 06:20 WIB
Komputer Super
Komputer super. Foto: Tech Cunch
Washington -

Pemerintah Amerika Serikat memasukkan 7 kelompok di China yang terlibat dalam pembuatan komputer super. Ini adalah pertama kalinya AS di bawah Presiden Joe Biden melakukan tindakan tersebut. Salah satunya didasari kekhawatiran bisa dimanfaatkan untuk menciptakan senjata pemusnah massal.

Sebelumnya, Donald Trump agresif mencekal banyak perusahaan China dengan alasan membahayakan keamanan nasional. Joe Biden sebenarnya diprediksi bakal lebih lunak dibanding Trump, akan tetapi tetap dia tidak diam saja mengantisipasi Negeri Tirai Bambu.

Seperti dikutip detikINET dari BBC, tiga perusahaan komputer super kena cekal dan empat lainnya merupakan cabang dari National Supercomputing Center China. Apa akibatnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan blacklist ini, perusahaan Amerika Serikat dilarang memberikan atau mengekspor teknologi mereka pada 7 organisasi tersebut tanpa persetujuan yang ketat. Lisensi diperlukan jika organisasi China itu misalnya ingin menggunakan chip Intel atau buatan perusahaan AS lainnya.

Dalam keterangannya, Departemen Perdagangan AS menyebutkan 7 grup itu terlibat membuat komputer super yang dimanfaatkan oleh militer China. Bahkan disebutkan mereka memfasilitasi program untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.

ADVERTISEMENT

Komputer super sendiri, sesuai namanya, adalah komputer performa sangat tinggi yang bisa melakukan miliaran kalkulasi per detik. Ia terdiri dari ribuan prosesor yang terkoneksi. Fungsinya misalnya memperkirakan cuaca dan tren iklim sampai simulasi farmasi atau tes nuklir.

Tak hanya itu, bisa juga membantu pengembangan senjata canggih seperti misil hipersonik. "Kapabilitas komputer super vital untuk pengembangan banyak, malah mungkin hampir semua senjata modern dan sistem keamanan nasional, seperti senjata nuklir dan hipersonik," kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo.

Amerika pada dasarnya khawatir China bisa mendapatkan akses ke teknologi Amerika sehingga bisa mengejar kemampuan militer Negeri Paman Sam. Kini komputer super pun disasar.




(fyk/afr)