Para pemain Arsenal kabarnya tengah berdiskusi untuk membicarakan kemungkinan boikot media sosial. Tindakan itu mungkin saja dilakukan untuk mengikuti jejak legenda klub asal London itu, Thierry Henry.
Henry saat ini menjadi bintang olahraga paling tenar yang memutuskan untuk berhenti menggunakan medsos. Ia menilai para perusahaan medsos sejauh ini tidak bertindak maksimal untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti pelecehan sampai rasisme. Padahal persoalan itu dirasakan semakin gawat.
Maka, Henry menyatakan tidak akan mengaktifkan lagi medsos sampai mereka tegas menindak hal tersebut. "Mudah sekali untuk bikin akun, lalu memakainya untuk bully dan mengacau tanpa konsekuensi dan bisa tetap anonim. Volume besar rasisme, bully dan menyebabkan siksaan mental pada individu terlalu beracun untuk diabaikan," kata Henry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsenal sendiri telah mengkampanyekan #StopOnlineAbuse untuk menekan perusahaan medsos seperti Twitter dan Instagram agar benar-benar serius mencari solusi. Terlebih beberapa pemain Arsenal seperti Eddie Nketiah, Willian dan Granith Xhaja jadi korban rasisme di platform tersebut.
Maka tidak menutup kemungkinan bahwa para pemain Arsenal bakal beraksi lebih keras seperti yang dilakukan oleh Henry, agar permintaan mereka tidak diabaikan begitu saja. Arsenal sendiri sudah mengeluarkan pernyataannya.
"Di sepakbola dan lainnya, kami melihat dunia diracuni kebencian rasisme dan kalimat diskriminatif. Kita tidak bisa meremehkan imbas dari pelecehan itu kepada para individu," sebut Arsenal yang dikutip detikINET dari Daily Mail.
Untuk saat ini, boikot media sosial masih sebatas rencana. Arsenal juga menangani kasus yang terjadi per individu. Tapi tak menutup kemungkinan seluruh pemain memutuskan bersatu dan meninggalkan medsos agar aksi protes menjadi lebih konkret.
(fyk/fay)