WhatsApp sepertinya tidak menyangka, rencana kebijakan privasi baru direspons sangat negatif oleh pengguna. Mereka mencoba menangkal, tapi terlambat tidak ya?
Rencana WhatsApp berbagi data pengguna dengan Facebook, akhirnya ditunda menyusul eksodus besar-besaran pengguna mereka ke Telegram dan Signal. Berbagai cara dilakukan WhatsApp untuk merespons reaksi negatif itu.
Dihimpun detikINET, Minggu (24/1/2021) inilah yang coba dilakukan mereka:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: WhatsApp Cari Gara-gara Berujung Blunder |
1. Klarifikasi, klarifikasi dan klarifikasi
Cara paling cepat untuk merespons pengguna adalah dengan klarifikasi. Pada 9-12 Januari 2021, WhatsApp secara resmi memberikan penjelasan soal kebijakan privasi. Mereka mengklaim chat pengguna tetap dijaga privasinya.
WhatsApp mengatakan kebijakan berbagi data dengan Facebook sebenarnya telah berlaku sejak tahun 2016. Untuk update kebijakan privasi ini lebih fokus pada perpesanan dengan akun bisnis. WhatsApp mengatakan bisnis sekarang bisa menggunakan layanan hosting Facebook untuk menyimpan chat WhatsApp mereka.
WhatsApp mengatakan perubahan kebijakan ini tidak mempengaruhi percakapan pribadi di luar konteks tersebut.
"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," jelas WhatsApp.
Untuk pengguna yang tidak menyetujui kebijakan privasi terbaru ini, mereka tidak bisa lagi menggunakan WhatsApp. Tapi layanan messaging ini memastikan akun pengguna akan tetap aktif sehingga mereka bisa memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari dan kembali menggunakan WhatsApp.
2. Pasang iklan besar-besaran
Agar arus perpindahan tak semakin deras, WhatsApp pun menggelar beberapa strategi, salah satunya iklan besar-besaran di media massa. Di India, pasar terbesar WhatsApp, perusahaan yang bernaung di bawah Facebook ini memajang iklan satu halaman penuh di beberapa koran terkemuka.
Diberitakan oleh Independent, Jumat (15/1) WhatsApp dalam iklannya menegaskan tetap menjaga ketat privasi user meski ada perubahan kebijakan. Iklan ini dipasang di The Assam Tribune, The Hindu, The Times of India, Economic Times sampai Indian Express.
Disediakan pula tautan menuju FAQ WhatsApp untuk menjelaskan perubahan yang terjadi. Dalam iklan ini, WhatsApp mengklaim tak akan mengganggu percakapan privat para user.
"WhatsApp tidak bisa melihat pesan privat Anda atau mendengar panggilan, begitu pula Facebook. Tiap pesan privat, foto, video, voice message dan dokumen yang Anda kirim ke teman, keluarga dan kolega one on one atau di grup dilindungi enkripsi end to end," tulis WhatsApp.
Halaman selanjutnya: Bos WhatsApp turun gunung dan bendera putih...