'Jangan Sampai Teknologi Gerus Budaya Lokal'
Hide Ads

'Jangan Sampai Teknologi Gerus Budaya Lokal'

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 17 Jan 2021 14:35 WIB
Upaya pelestarian budaya lokal terus digalakkan, seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, jangan sampai teknologi menggerus budaya lokal.
Foto: Pandi
Jakarta -

Upaya pelestarian budaya lokal terus digalakkan, yakni digitalisasi aksara Bali, seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, jangan sampai teknologi menggerus budaya lokal.

"Di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, arus ini (modernisasi) bisa meninggalkan budaya kita. Jadi, karena itu silahkan teknologi maju terus, ilmu pengetahuan maju terus, teknologi digital maju terus tapi tidak boleh kita meninggalkan, melupakan budaya lokal," ungkap I Wayan Koster.

I Wayan Koster turut menghadiri acara selebrasi lomba pembuatan website beraksara Bali yang diinisiasi oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), di gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (UNUD) beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Wayan mengatakan bahwa kegiatan lomba website berkonten aksara Bali ini senada dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali yang dirumuskan olehnya ketika awal menjabat sebagai Gubernur.

Dengan adanya lomba pembuatan website dengan konten aksara Bali ini, Wayan mengungkapkan, hal tersebut bisa menjadi salah satu strategi baru dalam hal pelestarian aksara Bali di era modernisasi seperti saat ini.

"Kalau sekarang dia (aksara Bali) dilombakan mengikuti cara perkembangan teknologi digital, ini adalah cara kolaborasi antara kemajuan global dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, ini yang benar," ucapnya.

Satu suara dengan Gubernur Bali, Azhar Hasyim selaku wakil ketua bidang Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Gubernur Bali dan Universitas Udayana.

"Dalam proses pendaftaran ke ICANN, dibutuhkan bukti bahwa aksara tersebut banyak dituturkan dan digunakan oleh kita. Kami merasa terbantu dengan dukungan ini, semoga bisa memudahkan langkah kami selanjutnya," kata Azhar.

Selebrasi aksara Bali merupakan salah satu dari rangkaian program Merajut Indonesia melalui aksara nusantara (MIMDAN) yang diselenggarakan oleh Pandi, setelah sebelumnya menggelar Selebrasi aksara Jawa awal Desember tahun lalu.




(agt/asj)