Namun menurut klaim Pavel Durov, seandainya Bezos memakai Telegram, ia takkan kebobolan. Itu lantaran WhatsApp punya banyak bug atau celah keamanan.
"Celah keamanan WhatsApp berupa video corrupt ini ada tak hanya di iOS tapi juga Android dan bahkan perangkat Windows Phone. Artinya, seluruh perangkat mobile yang diinstall WhatsApp," tulis Durov di blog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cacat keamanan ini tidak ada di layanan messaging lain di iOS. Seandainya Jeff Bezos mengandalkan Telegram ketimbang WhatsApp, dia tidak akan diperas oleh orang yang melacak komunikasinya," paparnya.
WhatsApp mengandalkan penyandian atau enskripsi end to end, di mana diklaim pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Tapi menurut Durov, teknologi itu tidak secara absolut dapat melindungi privasi user.
Ia mengklaim, ada backdoor atau pintu belakang di WhatsApp yang dimanfaatkan aparat. "Aparat tidak senang dengan enskripsi, memaksa developer aplikasi menanam celah di aplikasinya," klaim Durov.
"Saya tahu karena telah didekati beberapa dari mereka dan menolak kerja sama. Hasilnya, Telegram dilarang di beberapa negara di mana WhatsApp tak bermasalah dengan otoritas, yang paling mencurigakan adalah di Rusia dan Iran," klaimnya.
Telegram punya sekitar 500 juta pengguna, sedangkan WhatsApp 2 miliar sehingga ada yang menilai Durov ingin menjatuhkan pesaingnya yang jauh lebih besar. Durov pun mengakui pendapatnya mungkin agak bias.
"Beberapa pihak bisa saja mengatakan bahwa sebagai pendiri aplikasi rival, saya bias saat mengkritik WhatsApp. Tentu saja begitu. Tentu saya menilai Telegram Secret Chats secara signifikan lebih aman," pungkasnya.
Dalam keterangan yang diterima detikINET, pihak WhatsApp mengatakan kebijakan berbagi data dengan Facebook sebenarnya telah berlaku sejak tahun 2016.
"Sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur. Tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini," ucap WhatsApp dalam keterangan resminya
Untuk update kebijakan privasi ini lebih fokus pada perpesanan dengan akun bisnis. WhatsApp mengatakan bisnis sekarang bisa menggunakan layanan hosting Facebook untuk menyimpan chat WhatsApp mereka. Dikatakan pula perubahan kebijakan ini tak mempengaruhi percakapan pribadi di luar konteks tersebut.
"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," jelas WhatsApp.