Selama pandemi COVID-19, donasi di Gopay mencapai Rp 102 miliar. Tidak mengherankan, menurut data World Giving Index (2018), Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.
Budi Gandasoebrata Managing Director Gopay Indonesia dalam acara konferensi pers 'Gopay Digital Donation Outlook 2020', Senin (7/12/2020), mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perkembangan adaptasi digital dan penetrasi smartphone yang besar.
"Kita melihat dampak positif dari donasi digital. Total donasi lewat Gopay periode pandemi Maret-Oktober lebih dari Rp 102 miliar. Transaksi donasi lebih dari 2 kali lipat. Kita lihat trennya meningkat terus," ucap Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi COVID-19 tak terelakkan mengubah cara hidup masyarakat. Dengan adanya semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia namun tantangan pencegahan penyebaran virus corona, donasi digital hadir menjadi solusinya.
Kasubdit Identifikasi dan Analisis Kebutuhan Ganjar Basuki yang hadir dalam acara tersebut percaya bahwa donasi digital adalah potensi masa depan. Ia pun mengapresiasi riset yang dilakukan Gopay bersama Kopernik untuk mengamati perilaku dan kebiasaan berdonasi digital masyarakat Indonesia.
"Kami mengapresiasi riset ini. Kegiatan donasi untuk membangun ekosistem membutuhkan dukungan berbagai pihak dan salah satunya riset. Hasil donasi ini menunjukkan donasi digital bisa dioptimalkan," tuturnya.
Berdasarkan riset, Gopay diketahui menduduki peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan untuk dijadikan wadah menyalurkan donasi digital masyarakat. 67% responden percaya Gopay merupakan platform paling aman untuk donasi online, 71% mengaku menggunakan Gopay sebagai donasi digital pertama mereka, dan 71% mengungkap Gopay merupakan layanan paling mendukung untuk donasi digital.
(ask/ask)