Kebiasaan Pakai Masker Seperti Ini Bikin Heran Pakar
Hide Ads

Kebiasaan Pakai Masker Seperti Ini Bikin Heran Pakar

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 30 Sep 2020 08:42 WIB
Eihab Boraie, penerbangan Mesir-Kanada
Memaka masker. Foto: Eihab Boraie/CNN
Kanada -

Di beberapa negara barat, memakai masker memang tidak sefamiliar negara-negara Asia. Kewajiban memakai masker di tengah pandemi pun sempat menimbulkan pro kontra, bahkan sebagian yang memakainya pun masih saja menggunakan masker dengan cara yang salah.

Untuk perlindungan optimal dari virus Corona, masker haruslah dipakai menutupi hidung dan mulut. Namun demikian di Kanada dan mungkin juga di negara lainnya, memakai masker tapi di bawah hidung menjadi pemandangan umum sehingga membuat pakar kesehatan heran.

"Saya melihatnya di mana-mana. Saya melihatnya di toko bahan pokok. Saya sering melihat itu, orang-orang memakai masker seperti itu," kata Colin Furness, pakar penyakit menular di University of Toronto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media sosial setempat pun ramai membahas hal tersebut, bahkan menjadikannya bahan meme. Pasalnya, menggunakan masker dengan hidung tetap dibiarkan terbuka tentu tidak efektif melindungi diri dari virus Corona.

"Jika seseorang membiarkan hidungnya terbuka begitu, sebenarnya tidak ada bedanya sama sekali dibandingkan tidak memakai masker," kata Furness yang dikutip detikINET dari Global News.

ADVERTISEMENT

WHO sendiri telah memberikan panduan memakai masker dengan benar. Disebutkan bahwa masker harus menutup hidung, mulut dan dagu, dan tidak ada celah di sisi-sisinya. Barulah pemakaian seperti itu bisa menangkal virus Corona.

Panduan lainnya sebenarnya sudah diketahui umum. Misalnya masker jangan disentuh oleh tangan saat digunakan serta jangan digantungkan atau dibuka saat berbicara. Selain memakai masker, menjaga jarak serta rutin mencuci tangan tak boleh pula diabaikan.

Aturan memakai masker akan percuma jika tidak dikenakan dengan benar dan harus diasumsikan semua orang rentan menularkan Corona, sehingga masker jangan ditanggalkan, terlebih saat di tempat umum. "Saya dan Anda tidak tahu siapa yang terpapar virus, siapa yang tidak," cetus Tim Sly, akademisi kesehatan di Ryerson University.




(fyk/rns)