China memainkan kartu iPhone sebagai gertakan setelah Amerika Serikat diperkirakan akan melarang WeChat. Walaupun tidak dilakukan secara formal, pemerintah China yakin konsumen China akan boikot iPhone seandainya nanti benar WeChat dicekal di Negeri Paman Sam.
Seperti diberitakan, perintah eksekutif dari presiden Donald Trump membuat TikTok dan WeChat di ujung tanduk. Jika dalam waktu yang ditentukan mereka tidak dijual ke perusahaan AS, keduanya kemungkinan besar tak boleh beroperasi di sana.
"Jika WeChat dilarang, maka tidak akan ada alasan mengapa orang China harus memiliki iPhone dan produk-produk Apple," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, yang dikutip detikINET dari Asia Times.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zhao menyatakan banyak orang China mengaku mungkin akan berhenti menggunakan iPhone jika WeChat dilarang. Ia menuding pula bahwa AS telah melakukan bullying ekonomi secara sistematis pada perusahaan-perusahaan di luar AS.
Gertakan Zhao itu ditanggapi beragam oleh para netizen China. Ada yang menganggap menggunakan iPhone dan rasa nasionalisme seharusnya tidak dibenturkan. "Saya memakai iPhone tapi saya juga mencintai negara saya. Ini bukan suatu konflik," tulis seorang netizen.
Tapi banyak yang mendukung agar tidak usah lagi memakai iPhone. "Tak peduli seberapa bagus iPhone, tetap saja hanyalah sebuah ponsel yang bisa digantikan. WeChat beda, orang China modern akan kehilangan jika meninggalkan WeChat, terutama pebisnis," sebut yang lain.
Sentimen anti iPhone tampaknya memang menguat. Belum lama ini, survei yang dilakukan di Weibo dengan jutaan respons, menghasilkan angka 95% partisipan yang mengaku mereka lebih memilih untuk meninggalkan iPhone miliknya kalau WeChat diblokir AS.
WeChat merupakan aplikasi yang penting bagi lebih dari satu miliar penggunanya karena fungsinya lebih dari sekedar alat komunikasi. Mereka juga bisa melakukan banyak hal mulai dari belanja, pembayaran, email, penjelajahan web, dan lain-lain.
(fyk/rns)