WeChat Mau Dilarang, China Gertak Soal iPhone
Hide Ads

WeChat Mau Dilarang, China Gertak Soal iPhone

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 03 Sep 2020 09:48 WIB
BEIJING, CHINA - FEBRUARY 01: A Chinese employee wears a protective mask as he sits in the showroom of an Apple Store after it closed for the day on February 1, 2020 in a shopping district in Beijing, China. Apple announced it was closing all of its stores in China until February 9th due to the outbreak of the coronavirus in Wuhan, The number of cases of a deadly new coronavirus rose to almost 12000 in mainland China Saturday, days after the World Health Organization (WHO) declared the outbreak a global public health emergency. China continued to lock down the city of Wuhan in an effort to contain the spread of the pneumonia-like disease which medicals experts have confirmed can be passed from human to human. In an unprecedented move, Chinese authorities have put travel restrictions on the city which is the epicentre of the virus and neighbouring municipalities affecting tens of millions of people. The number of those who have died from the virus in China climbed to over 250 on Saturday, mostly in Hubei province, and cases have been reported in other countries including the United States, Canada, Australia, Japan, South Korea, India, the United Kingdom, Germany, France and several others. The World Health Organization  has warned all governments to be on alert and screening has been stepped up at airports around the world. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Apple Store di China. Foto: Getty Images
Beijing -

China memainkan kartu iPhone sebagai gertakan setelah Amerika Serikat diperkirakan akan melarang WeChat. Walaupun tidak dilakukan secara formal, pemerintah China yakin konsumen China akan boikot iPhone seandainya nanti benar WeChat dicekal di Negeri Paman Sam.

Seperti diberitakan, perintah eksekutif dari presiden Donald Trump membuat TikTok dan WeChat di ujung tanduk. Jika dalam waktu yang ditentukan mereka tidak dijual ke perusahaan AS, keduanya kemungkinan besar tak boleh beroperasi di sana.

"Jika WeChat dilarang, maka tidak akan ada alasan mengapa orang China harus memiliki iPhone dan produk-produk Apple," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, yang dikutip detikINET dari Asia Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zhao menyatakan banyak orang China mengaku mungkin akan berhenti menggunakan iPhone jika WeChat dilarang. Ia menuding pula bahwa AS telah melakukan bullying ekonomi secara sistematis pada perusahaan-perusahaan di luar AS.

Gertakan Zhao itu ditanggapi beragam oleh para netizen China. Ada yang menganggap menggunakan iPhone dan rasa nasionalisme seharusnya tidak dibenturkan. "Saya memakai iPhone tapi saya juga mencintai negara saya. Ini bukan suatu konflik," tulis seorang netizen.

ADVERTISEMENT

Tapi banyak yang mendukung agar tidak usah lagi memakai iPhone. "Tak peduli seberapa bagus iPhone, tetap saja hanyalah sebuah ponsel yang bisa digantikan. WeChat beda, orang China modern akan kehilangan jika meninggalkan WeChat, terutama pebisnis," sebut yang lain.

Sentimen anti iPhone tampaknya memang menguat. Belum lama ini, survei yang dilakukan di Weibo dengan jutaan respons, menghasilkan angka 95% partisipan yang mengaku mereka lebih memilih untuk meninggalkan iPhone miliknya kalau WeChat diblokir AS.

WeChat merupakan aplikasi yang penting bagi lebih dari satu miliar penggunanya karena fungsinya lebih dari sekedar alat komunikasi. Mereka juga bisa melakukan banyak hal mulai dari belanja, pembayaran, email, penjelajahan web, dan lain-lain.




(fyk/rns)