YouTube Hapus 11 Juta Video Selama Pandemi
Hide Ads

YouTube Hapus 11 Juta Video Selama Pandemi

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 27 Agu 2020 17:20 WIB
Ilustrasi YouTube, Logo YouTube
YouTube Hapus 11 Juta Video Selama Pandemi Foto: Sean Gallup/Getty Images
Jakarta -

YouTube semakin rajin menghapus video selama periode lockdown akibat pandemi virus Corona. Dari bulan April hingga Juni 2020, anak usaha Google ini menghapus 11,4 juta video, naik dari enam juta video di kuartal pertama tahun 2020.

Dikutip detikINET dari BBC, Kamis (27/8/2020) sebagian besar dari video tersebut - 10,85 juta - dihapus oleh sistem otomatis milik YouTube. Tapi ini juga berarti ada banyak video yang dihapus secara keliru.

Biasanya konten yang diduga berbahaya akan dikirim ke tim peninjau manusia. Tapi karena pandemi COVID-19, kapasitas kerja peninjau dikurangi dan YouTube harus mengandalkan sistem otomatisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu pilihan adalah memutar kembali teknologi kami dan membatasi penegakan kami hanya pada apa yang bisa ditangani dengan kapasitas peninjauan kami yang berkurang," kata YouTube dalam postingan blog-nya.

Untuk itu YouTube lebih memilih opsi lain dengan menerapkan kebijakan penghapusan dengan lebih tegas agar konten yang diduga berbahaya akan lebih cepat dihapus. Tapi sisi negatifnya ada beberapa video yang dihapus secara keliru oleh sistem.

ADVERTISEMENT

YouTube mengatakan mereka melihat lebih banyak banding yang diajukan kreator, dari 165.941 menjadi 325.439. Hasil ini tidak mengejutkan karena YouTube telah memperingatkan kreator bahwa akan ada peningkatan video yang dihapus.

Biasanya YouTube mengembalikan 25% dari video yang dihapus secara otomatis setelah ditinjau oleh pegawainya. Tapi sekarang mereka mengembalikan 50% video setelah kreator mengajukan banding.

Layanan berbagi video ini juga menetapkan aturan yang lebih ketat dalam beberapa area seperti ekstremisme kejahatan dan keamanan anak, yang mendorong penghapusan video menjadi tiga kali lipat.

Dari 11,4 juta video yang dihapus, 33,5% di antaranya dihapus karena mengancam keselamatan anak-anak. 28,3% lainnya dihapus karena dinilai sebagai spam atau menyesatkan, 14,6% dihapus karena alasan konten seksual, dan 10,6% dihapus karena menampilkan konten kekerasan dan grafik.

Hanya 382.499 video yang dihapus karena telah dilaporkan oleh pengguna sebelumnya. Sisanya datang dari 'trusted flaggers', organisasi non-pemerintah dan pemerintah. Tiga perempat dari total video yang dihapus telah ditonton kurang dari 10 kali.

YouTube juga menjabarkan negara mana yang videonya paling banyak dihapus. Di posisi pertama ada Amerika Serikat dengan lebih dari dua juta video yang dihapus, sementara Indonesia berada di peringkat empat dengan 684.199 video.




(vmp/fyk)
Berita Terkait