Riset CSIS 2020: Pendapatan Driver GrabCar Surabaya Naik Hingga 125%
Hide Ads

Riset CSIS 2020: Pendapatan Driver GrabCar Surabaya Naik Hingga 125%

Nurcholis Maarif - detikInet
Selasa, 18 Agu 2020 15:11 WIB
grab
Pendapatan Driver GrabCar Surabaya Naik Hingga 125% (Foto: dok Grab)
Jakarta -

Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang menyebut Grab berperan dalam UMKM Jawa Timur dan Surabaya. Mulai dari meningkatkan kualitas hidup, pendapatan, inklusi keuangan, dan penciptaan lapangan kerja.

Misalnya sebanyak 81% driver GrabBike dan 69% driver GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 967 ribu hingga Rp 1,2 juta. Lalu sebanyak 11% merchant GrabFood di Surabaya terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17% merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. Sebanyak 23% mitra merchant GrabFood di Surabaya menambah hingga 2 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dari segi pendapatan, mitra merchant GrabFood Surabaya yang disurvei melihat peningkatan pendapatan hingga 37% menjadi Rp 39,1 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Surabaya meningkat 28% menjadi Rp 9,5 juta per bulan sejak bergabung.

Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan dirasakan oleh driver GrabCar dan GrabBike di Surabaya dengan peningkatan pendapatan hingga 125% menjadi Rp 9,3 juta per bulan dan 85% menjadi Rp 5 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.

ADVERTISEMENT

Economist Tenggara Strategics, Stella Kusumawardani mengungkapkan pertumbuhan sektor gig economy memiliki peran yang besar kepada ketahanan ekonomi. Dari hasil riset, terlihat sejumlah manfaat yang secara langsung dirasakan oleh sektor gig economy.

"Kami pun percaya bahwa platform teknologi seperti Grab dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan kembali perekonomian yang terkena dampak negatif pandemi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).

"Kita sudah melihat bukti bahwa gig economy mampu memberikan kontribusi yang besar pada 2019 lalu. Hal ini bisa terjadi jika masyarakat lebih memanfaatkan teknologi dan mulai bertransformasi digital dalam sebuah ekosistem yang baik," jelasnya.

Pada saat yang bersamaan dengan dirilisnya studi tersebut, Grab mengumumkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan pelatihan dan teknologi untuk persiapkan UMKM lokal dan pedagang tradisional masuk dalam ekonomi digital yang masuk dalam program #TerusUsaha.

Head of East Indonesia Grab Indonesia, Halim Wijaya menjelaskan program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab guna mendukung ketahanan dan percepatan digitalisasi UMKM. Kata dia, #TerusUsaha sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood untuk membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi untuk membantu UMKM lebih siap menyambut era tatanan kehidupan baru.

"Solusi digitalisasi yang dihadirkan ini kami percaya mampu memberikan kontribusi besar untuk perekonomian daerah dan penciptaan lapangan kerja. Berkembangnya UMKM pun akan membawa dampak yang baik untuk kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya," jelasnya.




(ega/fay)