Lagi, Lonjakan Kasus COVID-19 Paksa Apple Tutup Kembali 30 Toko
Hide Ads

Lagi, Lonjakan Kasus COVID-19 Paksa Apple Tutup Kembali 30 Toko

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 02 Jul 2020 13:39 WIB
BEIJING, CHINA - JANUARY 07:  Customers look at iPhones on display at an Apple Store on January 7, 2019 in Beijing, China. Apple Inc. lowered its revenue guidance last week, blaming Chinas slowing economy and weaker than expected iPhone sales, as the companys chief executive officer Tim Cook said in a letter to investors the sales problems were primarily in its Greater China region that accounts for almost 20 percent of its revenue and includes Hong Kong and Taiwan. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Lagi, Lonjakan Kasus COVID-19 Paksa Apple Tutup Kembali 30 Toko (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS), Apple harus menutup lagi Apple Store yang sebelumnya sudah dibuka kembali.

Kali ini Apple menutup lagi 30 Apple Store termasuk 15 di antaranya adalah Apple Store di kampung halamannya, California. Langkah ini juga berdampak pada Apple Store di Nevada, Idaho dan empat negara AS lainnya. Total ada 77 Apple Store yang ditutup pada penutupan gelombang kedua ini.

"Karena kondisi pandemi COVID-19 saat ini di beberapa area yang Apple layani, kami sementara waktu menutup toko di area ini," kata juru bicara Apple Nick Leahy seperti dikutip dari NBC News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengambil langkah ini dengan sangat hati-hati karena sambil memantau situasi dengan seksama, dan berharap tim kami bisa melayani pelanggan lagi sesegera mungkin," sambungnya.

Apple adalah salah satu retailer besar pertama yang menutup tokonya di tengah pandemi virus Corona. Pembesut iPhone ini untuk sementara waktu menutup semua toko ritel di luar China pada pertengahan Maret.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Apple mulai membuka kembali toko secara bertahap pada bulan Mei. Pada pertengahan Juni, sebanyak 154 dari 271 toko di AS, dan 365 dari 510 toko di seluruh dunia telah dibuka kembali.

Namun kekhawatiran akan melonjaknya kasus COVID-19 di AS, khususnya di California, membuat Apple memutuskan untuk menutup kembali Apple Store yang telah dibukanya.




(rns/fay)