Tetap Kerja Saat Pandemi, Karyawan Amazon Diganjar Rp 7 Triliun!
Hide Ads

Updated

Tetap Kerja Saat Pandemi, Karyawan Amazon Diganjar Rp 7 Triliun!

Josina - detikInet
Selasa, 30 Jun 2020 15:14 WIB
SEATTLE, WA - JUNE 16: An Amazon logo is seen inside the Amazon corporate headquarters on June 16, 2017 in Seattle, Washington. Amazon announced that it will buy Whole Foods Market, Inc. for over $13 billion.  (Photo by David Ryder/Getty Images)
Amazon Beri Bonus Karyawan Rp 7 Miliar! (Foto: David Ryder/Getty Images)
Jakarta -

Amazon retail online terbesar dunia akan mengeluarkan uang sebanyak USD 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun (sebelumnya tertulis Rp 7 miliar - red) dengan kurs USD 1 = Rp 14 ribuan, sebagai bonus ucapan terima kasih kepada para pegawainya yang terus bekerja selama pandemi virus COVID-19.

Langkah ini muncul setelah menghapus sistem upah pekerja Amazon yang telah dikurangi USD 2 per-jamnya lalu bulan Mei pekerja mendapatkan gaji dua kali lipat sebagai imbalan karena tetap bekerja selama pandemi.

"Tim operasi kami telah melakukan perjalanan yang luar biasa selama beberapa bulan terakhir dan kami ingin menunjukkan penghargaan kami dengan bonus Terima Kasih khusus dengan jumlah yang lebih dari USD 500 juta," ujar Wakil Presiden Senior Amazon Global Dave Clark yang dilansir detikINET dari CNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah bonus ini akan diberikan dalam jumlah bervariasi di mana karyawan penuh waktu di Whole Food serta driver untuk mitra layanan pengiriman akan mendapatkan USD 500 atau sekitar Rp 7 jutaan.

Lalu karyawan atau driver paruh waktu akan mendapatkan USD 250 atau sekitar Rp 3,5 jutaan. Untuk pimpinan garis depan di Amazon dan Whole Foods akan mendapatkan USD 1.000 atau sekitar Rp 14 jutaan.

ADVERTISEMENT

Kemudian mitra layanan pengirim Amazon juga akan mendapatkan USD 3.000 atau sekitar Rp 42,9 jutaan. Untuk driver Amazon Flex yang telah bekerja lebih dari 10 jam akan mendapatkan uang USD 150 atau sekitar Rp 2,1 juta.

Selama pandemi virus Corona Amazon mengalami peningkatan permintaan, hal ini karena orang-orang harus berdiam diri di rumah dan demi memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga belanja pun dialihkan ke online.

Meski demikian Amazon juga diawasi ketat karena masih tetap mempekerjakan 400 ribu karyawannya selama pandemi ini.

Perusahaan juga telah dikritik karena tidak memberikan informasi yang cukup tentang dampak sebenarnya dari krisis kesehatan publik pada pekerjanya. Setidaknya ada 10 kematian di antara karyawan gudang yang telah dites positif terkena virus corona.




(jsn/fay)