Rata-rata orang memainkan ponsel mereka selama lima jam dalam sehari. Ditambah lockdown atau karantina karena COVID-19, wah waktu yang dialokasikan pasti bertambah drastis. Tapi hati-hati mengalami sindrom 'smartphone pinky'.
Dikutip dari Gadgets Now, ada peningkatan jumlah orang yang melaporkan perubahan bentuk pada jari kelingking mereka. Semua terjadi karena jari menopang berat smartphone ditambah dengan durasi pengunaan yang berlebihan. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr Sachin Bhonsle, Ahli Bedah Orthopedi, Fortis Hospital Mulund.
Apalagi jika kamu memiliki ponsel dengan layar lebar, ibu jari dan jari lainnya akan mengalami overused karena gerakan berulang. Dengan kata lain, dalam jangka pendek menyebabkan hypermobility dari ruas sekitar jari, ligamen ibu jari secara bertahap mulai tertekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Overused jari-jari dikarenakan tekanan dan gerakan berulang bisa lanjut dapat mengarah kepada osteoarthritis, karena tulang rawan di antara sendi mulai memburuk," ujar Dr Bhonsle.
Nah berikut ini adalah cara untuk menghindari sindrom jari kelingking atau 'Smartphone Pinky Syndrome':
- Hindari penggunaan smartphone yang berlebihan
- Hindari penggunaan smartphone yang berlebihan
- Jika ingin berkirim pesan atau gaming menggunakannya, pastikan hanya dalam waktu singkat
- Sediakan waktu istirahat dengan meletakkan smartphone
- Gerakan tangan dan jari untuk peregangan
- Memanfaatkan 'speech' untuk mengetik ketika sudah menggunakan ponsel berlebihan
(ask/fay)