Drone kini menjadi teknologi yang dibutuhkan negara, terutama untuk menjaga kedaulatan. Demikian disampaikan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Ristek dan Inovasi (BRIN), Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, PhD.
Ia mengatakan bahwa perkembangan drone yang pesat mau tak mau mempengaruhi teknologi yang dibutuhkan seperti ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh Tahun 2020 bertema 'Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh Cerdas dan Inovatif untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, Selasa (28/1/2020), di Istana Ballroom, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.
"Drone sepertinya akan jadi tren masa depan. Kita tak mau mengangkat soal perang, tapi setahun ini ada kejadian di Timur Tengah di mana terjadi penyerangan yang memberi dampak. Ini tidak dilakukan konvensional lagi seperti dengan pasukan darat tetapi oleh drone," ujar Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tempat Kobe Bryant Meninggal Diserbu Drone |
"Tapi yang ingin saya tekankan adalah negara maju yang punya concern pada pertahanan negara banyak menggunakan drone," tambah dia.
Selain itu ia menjelaskan menggunakan drone akan sangat minim risiko karena tidak melibatkan orang secara langsung. Seandainya drone dideteksi pihak lawan maka drone saja yang dihancurkan, tidak ada korban jiwa.
Ia pun mengungkit soal Natuna yang kedaulatannya terancam oleh China beberapa waktu lalu.
"Semoga drone makin maju. Indonesia kemarin ada isu Natuna, akan bagus kalau menjaga kedaulatannya dengan drone skala besar yang seperti pesawat. Mungkin sebutannya bukan drone lagi. Kita harapkan LAPAN memperkuat pembuatan drone, tak hanya mementingkan berapa jauh bisa terbang, kemampuannya, tetapi juga bisa mengawinkan teknologi dan komunikasi," jelas Menristek.
Terakhir, Bambang menuturkan bila lembaga pemerintahan dan daerah sudah terbiasa menggunakan drone, maka hal itu akan menjadi sebuah kebutuhan.
"Bisa jadi nanti ada drone misalnya untuk Badan Restorasi Gambut, ini bisa memberikan informasi yang lebih real time. Ini (drone - red) yang akan memperkuat satelit karena satelit kan ada orbitnya," pungkasnya.
(fyk/fay)