Dikutip detikINET dari Guardian, total ada 25 perubahan di aplikasi Uber. Salah satu yang signifikan adalah menyatukan layanan transportasi dengan aplikasi pengantaran makanan, UberEats.
Baca juga: Uber Pamer Taksi Terbang |
Berbagai informasi pun kini ditampilkan bagi para pengguna. Termasuk informasi ketersediaan transportasi publik dan alternatif seperti sepeda, skuter bahkan helikopter di beberapa lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin aplikasi Uber mengarah menjadi super app. Di Asia Tenggara, aplikasi Gojek dan Grab sudah duluan berlomba menjadi aplikasi semacam itu dengan menyediakan banyak layanan, tidak hanya transportasi online.
Uber sendiri di sisi lain sedang disoroti kondisi keuangannya. Untuk periode kuartal II 2018, Uber menelan kerugian masif sebesar USD 5,2 miliar atau lebih dari Rp 71 triliun. Harga sahamnya pun jadi turun.
Bakar uang demi mendapatkan sebanyak mungkin pengguna mungkin jadi sebabnya. "Kerugian melebar dan kompetisi sangat panas," sebut Haris Anwar, analis di Investing.com.
(fyk/fay)
