Menanti Strategi Bukalapak Usai PHK Karyawan
Hide Ads

Menanti Strategi Bukalapak Usai PHK Karyawan

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 10 Sep 2019 22:05 WIB
Menanti Strategi Bukalapak Usai PHK Karyawan
Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta - Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Bukalapak yang sedang menjadi sorotan, dinilai pengamat di industri ini sebagai hal wajar yang merupakan bagian dari perubahan strategi, terutama di dunia startup.

"Startup itu bisa cepat berubah. Bahkan di startup early stage itu ada yang namanya pivot yang mengubah bisnis model sama sekali. Dan ada beberapa startup justru sukses ketika melakukan pivot tersebut," kata pengamat dunia startup Enda Nasution dimintai komentarnya oleh detikINET, Selasa (10/9/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika sudah berada di tahapan yang lebih matang seperti Bukalapak, menurut Enda, langkah tersebut biasanya lebih ke arah mengatur ulang strategi baru.

"Mencari strategi baru agar kemudian bisa melangkah lebih cepat dan mencapai tujuan-tujuan yang sudah direncanakan. Cuma secara pastinya kan kita tidak tahu. Sebagai orang luar kita hanya bisa berspekulasi," jelasnya.

Dikatakan Enda, langkah PHK dianggap wajar jika hal tersebut tidak berdampak pada bisnis startup yang bersangkutan.




"Kalau misalnya sampai 50% diberhentikan sudah pasti gak wajar. Tapi kita juga kan gak tahu jumlah persisnya (PHK Bukalapak). Tapi kalau PHK-nya gak signifikan, bisnis masih berjalan positif, ya menurut saya wajar saja," terang Enda.


(Halaman selanjutnya: Bisnis e-Commerce Rentan?)



Bisnis e-Commerce Rentan?

Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Di antara keriuhan pemberitaan PHK karyawan Bukalapak, muncul pula spekulasi bahwa model bisnis e-commerce sedang rentan. Ada yang membandingkan dengan unicorn lainnya, yakni Gojek.

Sementara Gojek sedang menarik perhatian dengan gencar-gencarnya berekspansi, Bukalapak justru mengejutkan dengan pemberitaan yang kurang mengenakkan. Bagaimana menurut pengamat dunia startup?


"Gojek mendapat investasi besar, ada tuntutan mengembangkan produk-produknya, layanannya. Bukan berarti Bukalapak gak bisa berkembang, gak bisa berinovasi lagi. Yang kita gak tahu, itu tadi, mungkin ada perubahan strategi, atau ada perubahan prioritas secara internal," ujarnya.

Menurut pria yang langganan menjadi juri kompetisi startup ini, setiap startup punya strateginya masing-masing, apapun model bisnisnya. Dia pun meyakini pasar e-commerce masih sangat besar bagi Bukalapak untuk terus tumbuh dan berkembang.

"Potensinya masih besar dan apapun tantangan dan hambatan yang terjadi sekarang untuk semua unicorn pasti bisa untuk mengatasinya," yakinnya.

Dalam kasus ini, Enda menangkap hal lain dari sorotan publik terhadap PHK karyawan yang dilakukan Bukalapak. Menurutnya, ini adalah salah satu beban menjadi startup unicorn.


"Dunia startup terutama para unicorn-nya ini ternyata memang jadi sorotan dan diperhatikan banget oleh banyak pihak. Kasihan sih pressure-nya jadi lebih berat. Tapi anggap saja sebagai tantangan. Tentu reward-nya lebih besar, kita semua pasti mendukung lah unicorn Indonesia," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(rns/krs)