"Saya bertanya-tanya apakah kita sebagai komunitas bola keluar saja dari medsos karena Twitter takkan melakukan apa-apa soal itu, Instagram juga. Mereka mengirim email akan menginvestigasi tapi tak ada yang terjadi," cetus pelatih timnas wanita Inggris itu.
"Saya telah kehilangan kepercayaan total pada siapapun yang menjalankan media sosial, jadi mari kita kirim pesan powerful, keluar dari medsos selama 6 bulan. Mari lihat dampaknya pada perusahaan medsos itu," tandasnya, dikutip detikINET dari BBC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Facebook dan Twitter sebenarnya sudah melayangkan komentar yang mengecam komentar rasis pada Pogba. Twitter menyebut beberapa akun sudah diblokir permanen terkait penghinaan itu. Facebook juga menegaskan pendiriannya melawan rasisme.
"Tak ada tempat untuk rasisme atau sikap menjelekkan di Instagram dan kami berinvestasi besar mengembangkan tool dan teknologi untuk mencegahnya. Orang yang berulangkali melanggar aturan akan dicekal permanen dari Instagram," sebut Facebook selaku pemilik Instagram.
Beberapa rekan setim Pogba menyesalkan tindakan sebagian netizen. Harry Maguire meminta perusahaan medsos menindak para pelaku sedangkan Marcus Rashford menekankan rasisme harus dihentikan sekarang juga,
"Manchester United adalah sebuah keluarga. Paul Pogba adalah bagian besar dari keluarga itu. Kalian menyerang dia, maka kalian menyerang kami semua," tulis Rashford di Twitter.
Manchester United sendiri menyatakan sedang bekerja untuk mengidentifikasi siapa saja yang bertanggungjawab terhadap pelecehan rasial pada Pogba.
"Individu yang mengekspresikan pandangan itu tidak mewakili nilai-nilai yang mewakili klub besar kita dan menggembirakan melihat mayoritas besar fans kami mengutuknya juga di media sosial," demikian pernyataan MU.
"Kami akan bekerja mengidentifikasi sedikit orang yang terlibat dalam insiden itu dan akan mengambil aksi terkuat. Kami juga mendorong perusahaan media sosial bertindak dalam kasus tersebut," tambah mereka.
(fyk/krs)