"Pikirkan kapan terakhir kali kalian mengalami mati listrik. Mungkin itu bukan kenangan bagus. Kemungkinan termasuk menghabiskan malam di kegelapan tanpa kerjaan atau menjalani siang hari tanpa AC. Jika mati listrik berlangsung lama, bahkan mungkin makanan di kulkas kalian mulai rusak," tulis Gates di blognya yang dikutip detikINET.
"Listrik kalian mungkin hidup beberapa menit atau jam. Tapi untuk hampir semiliar orang di dunia yang tak punya akses listrik atau yang tidak bisa diandalkan sehingga tidak dihitung punya listrik, mati listrik bisa berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu. Dan hal itu bukan hanya tidak nyaman. Bisa mematikan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa begitu? Gates memaparkan bahwa tanpa listrik yang andal, orang yang hidup di pedesaan bisa terancam kesehatannya. Misalnya vaksin yang penting rusak di kulkas karena mati listrik. Karena lampu mati, kadang petugas medis harus merawat pasien pakai lilin atau nyala ponsel.
Dan bicara ponsel, mengisi ulang baterai adalah masalah besar tanpa listrik. Ada yang harus bayar ke toko yang menjual listrik tenaga surya. Mereka tidak punya pilihan lain meski jika diakumulasi, biayanya tak sedikit.
"Itu adalah realitas bagi hampir 1 miliar orang yang hidup dalam kemiskinan energi. Itu adalah salah satu alasan kenapa peningkatan akses ke listrik penting untuk mengangkat warga dunia dari kemiskinan. Kabar baiknya, sejak 2016, angka orang yang hidup tanpa listrik andal sudah turun lebih dari 200 juta," cetus Gates.
Peningkatan Gas Rumah Kaca
Di sisi lain, Gates juga menyoroti bahwa meningkatnya konsumsi energi berbanding lurus dengan peningkatan emisi gas rumah kaca. Itu karena metode membangkitkan listrik dengan batu bara atau gas alam menghasilkan karbondioksida. Hal itu bisa menyumbang perubahan iklim.
"Masalahnya adalah, sebagian teknologi energi karbon rendah saat ini bukanlah alternatif yang layak. Meski memanfaatkan angin dan surya akan menjadi sangat penting dalam menangkal perubahan iklim, kita perlu inovasi untuk membuatnya realistis untuk orang miskin," sebut Gates.
Banyak wilayah dengan penduduk miskin energi tidak punya kapabilitas agar teknologi alternatif itu murah atau cukup bisa diandalkan.
"Tapi aku percaya kita bisa menangkal kemiskinan energi dan perubahan iklim di waktu yang sama dengan mengembangkan cara untuk membuat energi bersih lebih murah diproduksi, disimpan dan dikirimkan. Aku belum lama ini menulis tentang beberapa solusi baru yang menjanjikan,"
"Kami ingin setiap orang, termasuk orang termiskin dunia, punya akses pada energi yang murah dan andal. Aku berharap bahwa inovasi dalam teknologi energi akan membantu kita mencapainya sembari merintis jalan masa depan nol karbon," pungkas sang pendiri Microsoft.
(fyk/rns)