Berbagai Penyesalan Bill Gates: Android Hingga Bahasa Asing
Hide Ads

Berbagai Penyesalan Bill Gates: Android Hingga Bahasa Asing

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 26 Jun 2019 06:20 WIB
Berbagai Penyesalan Bill Gates: Android Hingga Bahasa Asing
Foto: Instagram
Jakarta - Bill Gates baru saja mengungkapkan penyesalan terbarunya. Sebelum ini, sosok yang rutin masuk jajaran orang terkaya sejagat itu pun pernah menuturkan berbagai penyesalannya. Apa saja itu?

Baru-baru ini Gates yang punya segudang kesuksesan, ternyata punya penyesalan. Ia menuturkan salah satu penyesalan terbesarnya adalah tak menghentikan laju Android hingga menguasai pasar saat ini.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesalahan terbesar (saya) adalah... kesalahan manajemen apapun yang saya lakukan yang menyebabkan Microsoft tidak bisa jadi seperti Android," ujar Gates seperti dilansir dari The Independent, Senin (24/6/2019).

"Secara terperinci, Android dalam konteks platform standar di ponsel non-Apple. Itu merupakan sesuatu posisi alamiah yang ingin ditempati oleh Microsoft sebagai pemenang," ucapnya.




Selain soal Android, ternyata Bill Gates juga punya penyesalan lainnya yang pernah ia pernah ungkapkan ke publik. Mari simak beberapa penyesalan Gates.


Ctrl-Alt-Del

Foto: Reuters
Bagi kalian yang sering memakai kombinasi Ctrl-Alt-Del secara bersamaan, tentu paham bahwa tombol itu punya fungsi bisa menginterupsi sebuah program yang hang dengan memunculan task manager. Tapi Bill menilai kombinasi itu terlalu ribet dan dia sebenarnya ingin ctrl-alt-del jadi satu tombol saja.

"Tentunya jika aku bisa melakukan perubahan kecil, aku akan membuatnya jadi tombol operasi tunggal," kata Gates.

Ini bukan pertama kalinya orang terkaya dunia itu menyinggung soal ctrl-alt-del. Ia pernah membahasnya beberapa tahun lalu ketika jadi pembicara di universiats Harvard.

"Kami seharusnya membuatnya tombol tunggal. Orang di IBM yang melakukan desain keyboard tidak menginginkannya. Itu adalah sebuah kesalahan," papar pria yang juga seorang filantropi.

Tidak Bisa Bahasa Asing

Foto: Getty Images
Dalam sebuah kesempatan pada awal 2015, Gates mengatakan betap menyesalnya kenapa ia tidak belajar bahasa asing. Hal itu ia ungkapkan dalam forum digital Ask Me Anything (AMA), media sosial Reddit.

"Saya merasa cukup bodoh karena tidak mempelajari beragam bahasa asing," kata Gates.

"Saya mengambil pelajaran bahasa Latin dan Yunani di SLTA, dan mendapat nilai A. Saya pikir itu sangat membantu kekayaan kosakata saya, tetapi sebenarnya saya berharap juga dapat mengenal bahasa Prancis, Arab atau Mandarin. Saya ingin sekali untuk dapat belajar salah satu dari bahasa ini, mungkin saja bahasa Prancis karena ini jadi yang paling mudah," papar suami dari Melinda Gates ini.

Kurang Bersosialisasi

Masa kecil Bill Gates. Foto: Facebook
Dalam perjalanannya, Gates memang tidak tamat kuliah. Tetapi bukan itu garis besar penyesalannya. Selama mengenyam perguruan tinggi di Harvard University, rupanya Gates terbilang sosok yang kurang bersosialisasi.

Sifat itu yang sebenarnya ingin ia ubah puluhan tahun lalu selama menjadi mahasiswa. Bahkan, pendiri Microsoft ini berharap dapat mengulang waktu untuk ke masa tersebut.

"Aku berharap bisa bersosialisasi lebih. Aku berharap bisa mengenal orang lebih banyak, aku hanya belajar, bagus di kelas, dan mengambil banyak kelas," ungkapnya.

"Aku tidak pernah pergi ke pertandingan sepakbola atau bola basket atau menonton pertandingan apa pun yang dimiliki tim olahraga Harvard. Banyak bagian kehidupan sosial yang aku lewati," kata pria salah satu terkaya di dunia ini.

Drop Out

Foto: Business Insider
Meski tidak secara tegas Gates menyesali tidak lulus kuliah. Pria yang bernama asli William Henry Gates III ini mengimbau agar orang tidak mencontohnya dalam satu hal yang menurutnya tidak bagus: drop out dari kampus.

Diketahui, Gates tidak lulus kuliah dari Harvard University karena memilih membesarkan Microsoft. Namun ia menggarisbawahi kalau peluang sukses menjadi lebih tinggi jika seseorang lulus sarjana.

"Itu adalah prestasi yang harus dirayakan. Meskipun aku drop out kuliah dan beruntung mengejar karir di bidang software, meraih gelar sarjana adalah langkah yang jauh lebih pasti untuk sukses," demikian Gates pernah menyarankan.

"Mereka yang lulus kuliah lebih mungkin menemukan pekerjaan yang bagus, mendapat penghasilan lebih tinggi dan bahkan bukti menunjukkan mereka punya kehidupan lebih sehat ketimbang mereka yang tidak," tambahnya.

Pada akhirnya, Gates mendapat gelar sarjana kehormatan dari Harvard di tahun 2007. Ketika itu, ia pidato di depan para lulusan dan akademisi Harvard. Pidatonya sarat inspirasi, termasuk saat-saat di mana dia memilih untuk tidak melanjutkan kuliah lagi.

"Aku berterima kasih kepada Harvard untuk kehormatan ini dan menyenangkan akhirnya punya gelar sarjana," kata Bill ketika itu.

"Aku sudah menunggu lebih dari 30 tahun untuk mengatakan ini, ayah, aku selalu bilang kepadamu bahwa aku akan kembali (ke Harvard) dan mendapatkan gelar," katanya dengan nada bercanda.

Drop Out

Foto: Business Insider
Meski tidak secara tegas Gates menyesali tidak lulus kuliah. Pria yang bernama asli William Henry Gates III ini mengimbau agar orang tidak mencontohnya dalam satu hal yang menurutnya tidak bagus: drop out dari kampus.

Diketahui, Gates tidak lulus kuliah dari Harvard University karena memilih membesarkan Microsoft. Namun ia menggarisbawahi kalau peluang sukses menjadi lebih tinggi jika seseorang lulus sarjana.

"Itu adalah prestasi yang harus dirayakan. Meskipun aku drop out kuliah dan beruntung mengejar karir di bidang software, meraih gelar sarjana adalah langkah yang jauh lebih pasti untuk sukses," demikian Gates pernah menyarankan.

"Mereka yang lulus kuliah lebih mungkin menemukan pekerjaan yang bagus, mendapat penghasilan lebih tinggi dan bahkan bukti menunjukkan mereka punya kehidupan lebih sehat ketimbang mereka yang tidak," tambahnya.

Pada akhirnya, Gates mendapat gelar sarjana kehormatan dari Harvard di tahun 2007. Ketika itu, ia pidato di depan para lulusan dan akademisi Harvard. Pidatonya sarat inspirasi, termasuk saat-saat di mana dia memilih untuk tidak melanjutkan kuliah lagi.

"Aku berterima kasih kepada Harvard untuk kehormatan ini dan menyenangkan akhirnya punya gelar sarjana," kata Bill ketika itu.

"Aku sudah menunggu lebih dari 30 tahun untuk mengatakan ini, ayah, aku selalu bilang kepadamu bahwa aku akan kembali (ke Harvard) dan mendapatkan gelar," katanya dengan nada bercanda.

Sistem Kebut Semalam

Foto: internet
Sama seperti drop out. Gates juga tak menyebutkan secara lugas kalau sistem kebut semalam yang dianut dirinya ketika mahasiswa merupakan bagian dari penyesalan dalam perjalanan hidupnya.

Kegemaran menunda-nunda itu bila diubah Gates sejak muda, tentu itu bisa mempengaruhi perjalanan karirnya di dunia kerja.

"Ketika aku mulai berbisnis, itu adalah kebiasaan yang sangat buruk dan perlu bertahun-tahun bagiku untuk mengatasinya," kisah suami Melinda Gates ini.

Gates berpesan jangan suka menunda-nunda seperti dirinya sendiri, terutama di dunia bisnis.

"Tak seorangpun memujiku (di bisnis-red) karena aku melakukan sesuatu di saat-saat terakhir. Menunda-nunda bukan kebiasaan baik," pungkasnya.

Sistem Kebut Semalam

Foto: internet
Sama seperti drop out. Gates juga tak menyebutkan secara lugas kalau sistem kebut semalam yang dianut dirinya ketika mahasiswa merupakan bagian dari penyesalan dalam perjalanan hidupnya.

Kegemaran menunda-nunda itu bila diubah Gates sejak muda, tentu itu bisa mempengaruhi perjalanan karirnya di dunia kerja.

"Ketika aku mulai berbisnis, itu adalah kebiasaan yang sangat buruk dan perlu bertahun-tahun bagiku untuk mengatasinya," kisah suami Melinda Gates ini.

Gates berpesan jangan suka menunda-nunda seperti dirinya sendiri, terutama di dunia bisnis.

"Tak seorangpun memujiku (di bisnis-red) karena aku melakukan sesuatu di saat-saat terakhir. Menunda-nunda bukan kebiasaan baik," pungkasnya.

Halaman 2 dari 8
(agt/krs)