Sebab, dikatakan Hinsa, persoalan ujaran kebencian tersebut merupakan masalah etika yang sebenarnya sudah diajarkan sejak kecil.
Baca juga: BSSN Imbau Bahayanya Pakai Sembarang VPN |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa urusan begitu juga harus pemerintah (yang urus), yang maki-maki itu kan masalah etika, sopan santun," sambungnya.
Dengan pendekatan etika, Hinsa yang belum lama ini menjabat Kepala BSSN menggantikan Djoko Setiadi, menyakini dapat mencegah adanya ujaran kebencian di platform jejaring sosial.
Pada kesempatan ini Hinsa turut berharap, seraya mengimbau, para buzzer di media sosial tidak turut memperkeruh situasi yang terjadi di dunia nyata karena imbas dari dunia maya.
"Kita imbaulah. Tindakan atau kegiatan (menyebarkan ujaran kebencian-red) itu hentikan, tidak ada gunanya," pungkasnya.
(agt/krs)