CEO Ruang Guru Bagi Ilmu agar Pendiri Startup Tak Mudah Dikibuli
Hide Ads

CEO Ruang Guru Bagi Ilmu agar Pendiri Startup Tak Mudah Dikibuli

Robi Setiawan - detikInet
Kamis, 28 Mar 2019 21:19 WIB
Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Jakarta - Adamas Belva Devara, CEO dan pendiri Ruang Guru, menilai tujuan utama bikin startup harusnya bukanlah uang. Dalam acara berbagi ilmu, ia juga menyebut bos startup idealnya harus punya banyak kemampuan.

Menurut Belva, menjadikan uang sebagai tujuan utama saat mendirikan startup tidaklah keliru. Tapi alangkah baiknya pelaku startup memulai karena keinginan menyelesaikan masalah. Berikutnya, uang akan dengan sendirinya mengikuti.

"Tujuan pertama harusnya bukan uang, karena (jika tujuannya uang-red) nanti kamu akan jatuh dan kamu akan menyerah," kata Belva dalam acara Thinkubator, Kamis (28/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Ia pun mengaku awal mula membuat Ruang Guru adalah karena tidak ingin dirinya menjadi egois, setelah pendidikan tinggi yang berhasil dicapainya di luar negeri. Untuk itulah akhirnya Belva kembali ke Indonesia dan mencari apa yang bisa dilakukannya di dunia pendidikan.

"Kalau bukan saya yang lakukan, siapa lagi. Saya bisa saja memperkaya diri sendiri kuliah di Amerika, hanya saya berpikir (jika demikian-red) saya sangat egois," paparnya.

Selain menentukan tujuan awal membuat startup yaitu dengan mulai dari keinginan menyelesaikan masalah, Belva juga mengingatkan CEO idealnya harus membekali diri dengan beragam pengetahuan, baik mengenai bisnisnya maupun ilmu lain yang bersinggungan.

"Kalau kalian foundernya, kalian akan membawahi divisi sales, divisi marketing, divisi teknologi, divisi development, divisi PR, finance. Kalian harus mengerti semuanya juga, enggak bisa hanya ngerti satu doang, yang ada kalian dikibulin," katanya.

Setelah itu agar startup bisa berjalan baik, imbuhnya, tak kalah penting pula pelaku di dalamnya harus mencintai apa yang ia kerjakan. Dalam hal ini Belva mengaku dirinya tidak pernah merasa sedang kerja di Ruang Guru, sehingga itu tidak menjadi beban.

"Sekarang saya itu nggak merasa saya kerja karena saya benar-benar 100% suka cinta dengan pendidikan. Kalau kalian suka tidak akan terasa. Capek mungkin, tapi besok bangun semangat lagi, (jadi) nggak peduli," katanya.


(krs/fyk)