Apa Resolusi Tahun Baru Zuckerberg? Bukan yang Biasa-biasa Saja
Hide Ads

Apa Resolusi Tahun Baru Zuckerberg? Bukan yang Biasa-biasa Saja

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 09 Jan 2019 18:49 WIB
Resolusi Tahun Baru Mark Zuckerberg bukanlah yang biasa-biasa saja. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images)
Jakarta - Biasa punya resolusi Tahun Baru? Kalau sekadar mau kurus atau ingin belajar bahasa asing, sudah biasa. Untuk sosok sekelas Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri media sosial terbesar di dunia, resolusinya pun berbeda.

Mark Zuckerberg baru saja mengumumkan resolusi tahun barunya, atau yang ia biasa sebut sebagai "tantangan pribadi". Tahun ini, bos Facebook itu memilih untuk membuat serangkaian diskusi publik tentang masa depan teknologi di masyarakat.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan saya untuk 2019 adalah untuk menjadi pembawa acara serangkaian diskusi publik tentang masa depan teknologi di masyarakata -- kesempatan, tantangan, harapan, dan kecemasan," tulis Zuck di akun Facebook-nya, dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/1/2019).

"Setiap beberapa minggu saya akan berbicara dengan pemimpin, pakar dan orang-orang di komunitas kami dari berbagai bidang dan saya akan mencoba format yang berbeda untuk membuatnya tetap menarik," sambungnya.

Diskusi ini nantinya akan dilakukan secara publik melalui halaman Facebook dan Instagram Zuck atau di media lainnya.




Dalam postingannya, Zuck juga menuliskan beberapa pertanyaan penting yang menurutnya akan memiliki pengaruh besar di masa depan. Seperti kecerdasan buatan (AI), enkripsi, komunitas online, pembuatan lapangan kerja, desentralisasi, dan masih banyak lagi.

Zuck sendiri pertama kali mengumumkan resolusi tahun barunya secara publik pada tahun 2009. Sebelumnya, ia sudah melakukan berbagai hal seperti belajar bahasa Mandarin, membangun AI, dan menemui orang-orang di tiap negara bagian di AS.

Untuk tahun 2018 sendiri ia fokus untuk menyelesaikan masalah yang mendera Facebook, termasuk penyebaran misinformasi dan juga campur tangan Rusia saat pemilihan umum.




Tahun 2018 sendiri merupakan tahun yang tidak ramah bagi Facebook yang didera berbagai skandal. Mulai dari Cambridge Analytica di mana data milik 87 pengguna disalahgunakan hingga laporan bahwa mereka menjual data milik pengguna ke perusahaan lainnya.

Tapi dalam catatan akhir tahun 2018-nya, Zuck mengaku bangga dengan pencapaian perusahaannya, walaupun juga mengakui beberapa masalah butuh waktu lama untuk diselesaikan. Untuk tahun 2019, ia pun masih mengutamakan fokus untuk menyelesaikan isu-isu ini.

"Isu-isu ini sangat kompleks dan kita akan terus fokus terhadap isu-isu tersebut hingga beberapa tahun mendatang," pungkasnya.


(vim/krs)