Cerita Didie, Opang Penentang Ojol yang Kini Jadi Driver Grab
Hide Ads

Cerita Didie, Opang Penentang Ojol yang Kini Jadi Driver Grab

Nabilla Putri - detikInet
Minggu, 30 Des 2018 07:00 WIB
Foto: Grab Indonesia
Jakarta - Arus perkembangan zaman kini semakin cepat, siapa yang tak bisa mengikuti, maka ia akan tertinggal. Mungkin hal tersebut menjadi salah satu alasan Didie Opanx, sapaan akrab Syahman Hudi menjadi mitra pengemudi GrabBike.

Dikutip dari Instagram Grab, Sabtu (29/12/2018), nama Didie Opanx bukan tanpa alasan, dulunya ia pengemudi ojek pangkalan sehingga dikenal sebagai Didie Opanx (Ojek Pangkalan). Pria asal Jember yang yang sudah hampir 10 tahun tinggal di Bali ini mengaku mulanya kurang setuju dengan hadirnya Grab. Namun, dengan pesatnya kemajuan teknologi membuatnya perlu mengikuti perkembangan zaman jika tidak ingin tertinggal.

Keputusan Didie dirasa tepat dengan bergabung menjadi mitra pengemudi GrabBike. Keraguan Didie selama ini ternyata tak berdasar. Sejak bergabung dengan GrabBike pada tahun 2016, Pak Didie merasa pemasukannya meningkat dibanding saat bekerja di pangkalan ojek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, hasil dari narik cukup untuk biaya sehari-hari dan beli susu buat anak saya," ujar Pak Didie, dalam Instagram Grab, Sabtu (29/12/2018).


Tidak ingin menyia-nyiakan waktu senggangnya, Didie saat ini juga bekerja sambilan sebagai satpam. Hal tersebut ia lakukan karena sang istri tengah mengandung anak kedua dan mereka perlu mempersiapkan banyak biaya.

Berangkat pagi hari dan pulang pun pagi hari, Didie juga selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga. Ia terbiasa mengajak anaknya bermain sebelum mulai menerima order pagi hari dan mengajak keluarganya berjalan-jalan ke taman kota atau pantai saat akhir pekan.

Walaupun begitu, perjalanannya dalam mencari nafkah tidaklah mulus. Banyak kisah lucu hingga sedih telah ia lewati, mulai dari dikejar anjing, tertipu pesanan fiktif, hingga ia harus membayar pesanan yang batal dibayar oleh pelanggan. Namun, Didie tetap ikhlas karena sadar akan tanggung jawabnya terhadap keluarga. Bahkan ia percaya, setiap manusia sudah memiliki rezekinya masing-masing.

(idr/fyk)