Skandal-skandal tersebut tidak hanya membuat Facebook menjadi perhatian khusus regulator, tapi juga bagi pegawainya. Berdasarkan daftar 100 tempat kerja terbaik di AS yang diterbitkan Glassdoor, posisi Facebook dalam daftar tersebut jatuh bebas.
Dilansir detikINET dari CNET, Jumat (7/12/2018), Facebook sebelumnya menempati posisi pertama di tahun 2018. Namun, untuk tahun 2019 ini mereka turun ke posisi tujuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringkat ini ditentukan dari penilaian dan ulasan dari pegawai perusahaan secara anonim di situs pencari kerja tersebut. Nilai tertinggi Facebook mencapai 4,6 dari 5, setelah pegawainya memuji pemberian bonus dan kompensasi.
Namun, nilai terendah perusahaan yang berbasis di Menlo Park ini didapat dari faktor keseimbangan kehidupan kerja, yang mendapat skor 3,8.
"Keseimbangan kehidupan kerja sangat buruk," tulis salah satu ulasan tersebut.
"Semua orang di tim saya bekerja di luar jam reguler, hingga malam, dan saat akhir pekan. Tidak ada yang secara langsung menyuruh kalian melakukan ini, tapi karena budaya yang kompetitif, kalian terpaksa harus lembur," sambungnya.
Setelah diterpa skandal bertubi-tubi, moral karyawan Facebook juga sempat anjlok. Survei internal menunjukkan 52% karyawan optimis terhadap masa depan perusahaan, turun drastis dari 84% tahun lalu. Sedangkan 70% mengaku bangga dapat bekerja di Facebook, juga merosot dibandingkan persentase 87% tahun silam.
Tonton juga ' Sidang Gugatan Class Action Terhadap Facebook Ditunda Lagi ':