Hal itu dikatakan oleh fotografer profesional Mario Ardi ketika bicara dalam acara d'Youthizen Goes to Campus di Auditorium Program Vokasi Universitas Indonesia, Rabu (28/11/2018).
"Smartphone tidak bisa menggantikan kamera profesional dalam urusan pekerjaan, misalnya untuk iklan," ujarnya dalam acara hasil kolaborasi detikcom dan Program Vokasi Universitas Indonesia dengan disponsori oleh Honor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Brand pasti minta kamera yang benar-benar mumpuni supaya hasil saat dicetak benar-benar tajam," katanya menambahkan.
Walau begitu, ia bukannya anti dengan mobile photography. Menurutnya, smartphone saat ini sudah sangat mengakomodir urusan jeprat-jepret semisal ketika traveling.
"Kalo traveling saya nggak pernah bawa kamera karena berat. Cuma modal smartphone. Bisa foto di situ, edit di situ, upload di situ," ucapnya.
(mon/krs)