Path Resmi Ditutup, Netizen Kenang Momen Indah Bersama Mantan
Hide Ads

Path Resmi Ditutup, Netizen Kenang Momen Indah Bersama Mantan

Adi Fida Rahman - detikInet
Selasa, 18 Sep 2018 06:45 WIB
Path Resmi Ditutup, Netizen Kenang Momen Indah Bersama Mantan
Foto: Dok. Path
Jakarta - Setelah sempat simpang siur, Path akhirnya mengonfirmasi bahwa mereka akan menutup layanannya.

Pengumuman tersebut disampaikan lewat akun Twitter-nya. Dalam kicauan tersebut, Path merasa sangat menyesali kalau layanan mereka akan segera dihentikan.


Mereka mengarahkan pengguna ke sebuah laman di situs resminya. Dalam laman tersebut, Path menjelaskan proses penyetopan layanan mereka tersebut. Tahapan-tahapan itu adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

17/9/2018 - Notifikasi penyetopan layanan
1/10/2018 - Tak bisa lagi mengunduh dan memperbarui aplikasi di iTunes dan Google play
18/10/2018 - Path tak lagi bisa diakses
15/11/2018 - Semua customer service terkait Path akan ditutup.



Selain itu, Path memberikan tutorial untuk mengunduh semua konten yang pernah diunggah ke layanannya itu, seperti foto, video dan teks. Pada akhir pernyataan resminya itu, Path mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melayani para penggunanya.

Path dan Kenangan Netizen Bersama Mantan

Foto: detikINET/Irna Prihandini

Kabar tutupnya Path disambut rasa sedih para netizen. Pasalnya banyak kenangan penting yang tersimpan dalam media sosial tersebut, salah satunya bersama sang mantan.

Tidak heran banyak dari mereka yang telah lama vakum bermain Path menginstal kembali aplikasi. Ini demi mengenang momen yang terposting di Path.

Para netizen pun menggaungkan ucapan #terimakasihpath di Twitter. Tidak ketinggalan mereka membagikan screenshot sejumlah kenangan yang pernah mereka posting.

























Cara Menyelamatkan Kenangan di Path

Foto: istimewa
Path secara resmi baru saja mengumumkan pihaknya akan menutup layanannya. Nantinya, pada 18 Oktober mendatang, penggunanya tidak akan lagi bisa mengakses media sosial tersebut.

Untuk itu, para user diimbau untuk menyimpan data-data di dalam Path agar tidak hilang. Melalui lama resminya, media sosial yang berdiri pada 2010 itu membagikan langkah-langkahnya.

Terdapat dua cara yang bisa dilakukan. Pertama melalui web resminya, sedangkan yang kedua lewat aplikasi.

Untuk jalur website, user bisa mengakses platform tersebut via web. Setelah itu, cukup masuk menggunakan akun yang dipunya, dan masukan email untuk menerima data backup setelah menekan tombol backup yang ada di tampilan muka.

Sedangkan untuk jalur aplikasi, penggunanya akan mendapat notifikasi di tampilan muka. Pastikan user sudah memiliki versi terbaru dari aplikasi Path. Kemudian, klik notifikasi tersebut, lalu masukan email yang dikehendaki untuk menerima datanya.

"Tolong ingat kamu tidak akan bisa mengakses layanan backup setelah 18 Oktober 2018. Kami mungkin tidak akan menyimpan data kamu sejak saat itu," tulis Path dalam situs resminya.

Path, Media Sosial yang Unik

Foto: Mindra Purnomo
Tidak ada yang menyangka Path yang dulunya menuai popularitas di Indonesia, kini memutuskan untuk menutup layanannya.

Dibandingkan media sosial lainnya, Path memang punya beberapa keunikan. Di antaranya pembatasan jumlah teman yang hanya mencapai ratusan. Sementara media sosial lain bisa mencapai ribuan.

Path digagas seorang pria asal Amerika Serikat bernama Dave Morin. "Kami ingin membuat jejaring sosial yang lebih personal. Yang berfokus kepada teman dekat Anda dan keluarga. Semua hal dijaga agar tetap privat," tutur Dave Morin, dalam wawancara eksklusif dengan detikINET.

Path diluncurkan pertama kali pada bulan November 2010 dan kemudian bisa dinikmati oleh pengguna perangkat Android, iOS, bahkan Windows Phone.

Morin menceritakan ide pembuatan Path. Pria berkacamata ini mengisahkan ia tumbuh besar di sebuah kota kecil, kemudian tinggal berjauhan dengan keluarganya. Nah, saat itulah, dia memikirkan bagaimana teknologi bisa membantunya agar bisa tetap dekat dengan keluarga.

"Ide Path datang dari aku dan pendiri Path yang lain. Kami ingin bisa tetap terkoneksi dengan keluarga meski jarak kami berjauhan," Morin mengisahkan. Ia menyatakan Path sejak awal ditujukan sebagai jejaring sosial yang fokus untuk menghubungkan keluarga dan orang dekat saja.

"Jejaring sosial ini fokus utamanya adalah pada keluarga. Tidak ada jejaring sosial lain yang prioritas utamanya adalah keluarga. Fokusnya adalah terhubung pada orang yang dekat dengan Anda, di manapun mereka berada," tambah Morin.

Itulah salah satu alasan mengapa jumlah pertemanan dibatasi sehingga hanya orang dekat saja yang akan dimasukkan sebagai kawan di Path.

Path Raup Kepopuleran di Indonesia

Dave Morin, pendiri Path. Foto: istimewa
Path sempat fenomenal di Indonesia dengan banyak pengguna, bahkan sempat disuntik dana oleh Bakrie. Tak terlalu mengherankan mungkin, karena warga di sini memang dikenal sebagai pengguna jejaring sosial yang kuat. Tengok saja betapa kuat posisi Facebook atau Twitter di sini.

Walau demikian, Path hanya sesaat tenar di negara asalnya, AS, lalu tenggelam. "Mungkin eksekusi strategi mereka kurang bagus, kemudian terlalu fokus pada desain ketimbang utilitas atau diferensiasi. Namun perlu diingat kalau Path belum mati. Mereka punya user dan masih punya waktu," tulis Michael Carney dari Pando Daily mengenai anomali itu.

"Hal terbesar yang bisa dikatakan tentang Path pada hari ini adalah mereka sangat besar di Indonesia. Perusahaan sepertinya sudah menerima hal itu sebagai takdir," tulis Michael lagi.

Pada 2015, Daum Kakao Corp atau lebih dikenal dengan layanannya bernama KakaoTalk mengakuisisi Path. Akuisisi dilakukan sebagai bagian dari upaya ekspansi global layanan messenger tersebut.

"Kami menciptakan Path sebagai sebuah jejaring sosial yang menjadi sumber kebahagiaan, menciptakan hubungan yang bermakna bagi pengguna. Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama 5 tahun terakhir bersama 10 juta pengguna aktif setiap bulannya," kata sang CEO Dave Morin.

Namun dikatakannya, ada titik di mana mereka membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan memperbesar skala Path. Dengan akuisisi Path oleh Daum Kakao, Morin yakin layanannya akan bisa lebih berkembang.

"Kami percaya Daum Kakao, yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap pasar Asia dan berpengalaman serta memimpin dalam layanan inovasi mobile, akan mampu menyediakan tambahan sumber daya dan nilai lebih lainnya untuk pengguna Path," sebutnya.

Halaman 2 dari 5
(afr/afr)

Berita Terkait