Dalam suatu waktu, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (11/9/2018) Ma mengungkapkan tentang ketidakpuasan akan kehidupannya yang sibuk. Ia pun membayangkan masa pensiunnya yang jelas tak ingin selamanya berada dibalik meja kerja.
Pemikiran tersebut telah terbesit di benak Ma ketika memegang jabatan CEO, kemudian menjadi Chairman Eksekutif Alibaba, perusahaan yang telah didirikannya sejak tahun 1999.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya pensiun dari posisi CEO, saya mengatakan kepada tim CEO (pada tahun 2013), saya harus lebih banyak bermain golf di pantai," ucapnya.
"Tapi, saya menemukan, oh Tuhan, menghabiskan 870 jam di udara tahun lalu dan tahun ini 1.000 jam. Masalahnya adalah saya tidak ingin mati di kantor saya. Saya ingin mati di pantai," tuturnya dalam talkshow Amerika yang dipandu oleh Charlie Rose pada Juni 2017.
Kendati Ma tak lagi bertanggungjawab untuk mengelola operasi harian perusahaan, tetapi pria yang baru menginjak usia 54 tahun tersebut sudah terlalu kuat jadi figur penting dalam dinasti Alibaba.
Dalam agendannya pun, Ma selalu berkeliling dunia untuk bertemu dengan para kepala pemerintahan negara yang disinggahinya dan mengungkapkan tentang manfaat teknologi.
Terbaru, Ma menyambangi Indonesia bertemu dengan menteri dan Presiden RI Joko Widodo. Di sela-sela kegiatannya itu, Ma pun berperan dalam closing ceremony yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (2/9) lalu.
Kini, tepat di hari ulang tahunnya kemarin, Ma menanggalkan jabatannya sebagai Chairman Eksekutif. Petinggi Alibaba pun sudah menunjuk penerusnya, yaitu Daniel Zhang.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu tahun dari sekarang, Daniel yang kini menjabat sebagai CEO Alibaba akan menerima tongkat estafet dari Ma sebagai Chairman. Ia bakal pensiun dan akan menyibukkan diri dengan urusan filantropi bersama yayasannya, yaitu Jack Ma Foundation. (agt/agt)