Di tahun 2016 lalu, pemerintah Aljazair sempat memblokir akses sejumlah media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya. Hal ini dilakukan karena pemerintah mendapati adanya peredaran bocoran soal ujian di media sosial.
Akibatnya, puluhan ribu siswa terpaksa harus mengikuti ujian ulang yang dilakukan pada tanggal 19 Juni 2016. "Pemblokiran media sosial secara langsung berkaitan dengan ujian masuk perguruan tinggi yang berlangsung pada hari Minggu. Ini demi melindungi pelajar dari publikasi kertas ujian palsu," ujar salah seorang sumber kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya pemblokiran media sosial, pemerintah Aljazair juga melakukan pemblokiran jaringan mobile 3G di saat ujian berlangsung.
Bicara kecurangan dalam ujian, Aljazair memang bermasalah dengan sindikat pembocor soal ujian. Dalam ujian tahun 2016 lalu, pemerintah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi tersbut.
Kini, penanggulangan kecurangan dalam ujian kembali dilakukan dengan memblokir akses internet. Menteri Pendidikan Aljazair Nouria Benghabrit pun mengaku kalau mereka tak menyukai keputusan untuk mematikan koneksi internet tersebut.
Namun mereka juga tak bisa berdiam diri melihat adanya kemungkinan kebocoran soal ujian tersebut bisa terjadi lagi. (mag/mag)











































