Microsoft Tenggelamkan Data Center di Lautan
Hide Ads

Microsoft Tenggelamkan Data Center di Lautan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 07 Jun 2018 11:37 WIB
Data center Microsoft. Foto: BBC
Jakarta - Microsoft baru saja menenggelamkan data center di perairan sekitar Kepulauan Orkney, Skotlandia. Proyek yang dinamakan Project Natick ini dilakukan untuk mencari tahu apakah cara ini akan mampu meningkatkan efisiensi energi.

Data center yang berbentuk silinder dan berisi komputer dan server ini dapat berada di dasar laut selama lima tahun. Untuk beroperasi, data center ini akan ditenagai melalui kabel bawah laut. Kabel bawah laut ini juga yang akan membawa data ke pesisir dan internet.

Teori yang mendasari proyek ini adalah biaya untuk mendinginkan komputer dapat dikurangi dengan menaruhnya di bawah air. "Kami pikir kami mendapat lebih banyak pendinginan di bawah air dibanding di daratan," kata pemimpin Project Natick, Ben Cutler, seperti dikutip detikINET dari BBC, Kamis (7/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Lebih lanjut, karena tidak ada orang, kita dapat mengambil semua oksigen dan sebagian besar uap air dari atmosfer yang dapat mengurangi korosi, yang merupakan masalah yang cukup signifikan di data center," tambah Cutler.

Jika data data center ini mengalami kerusakan akan tidak mungkin untuk diperbaiki. Namun, diharapkan tingkat kerusakan akan lebih rendah dibandingkan dengan di darat.

Data center ini berisi 12 rak server yang dapat menyimpan lima juta film. Sangat kecil jika dibandingkan dengan data center yang biasa digunakan untuk menyimpan seluruh informasi di dunia.

Jika Project Natick ini sukses, Microsoft merencanakan akan menenggelamkan kelompok-kelompok data centre yang masing-masing berisi lima silinder. Microsoft sebelumnya juga pernah melakukan eksperimen serupa. Pada eksperimen tersebut, data center miliknya ditenggelamkan selama 5 bulan di tahun 2015. (fyk/fyk)