Menteri Komunikasi Papua Nugini, Sam Basil, menyatakan bahwa pemblokiran ini akan dimanfaatkan oleh tim analisnya untuk riset dan analisis tentang siapa saja yang menggunakan Facebook.
Selain itu, timnya juga akan menguji bagaimana populasi Papua Nugini menggunakan Facebook, serta mencari tahu bagaimana Facebook mempengaruhi rakyat Papua Nugini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dilanda Krisis, Facebook Malah Untung Besar |
"Masa pemblokiran memungkinkan pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi pengguna yang bersembunyi di balik akun palsu. Pengguna yang mengupload gambar yang bersifat pornografi, serta pengguna yang menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan di Facebook agar disaring dan dihapus," jelas Basil, seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Rabu (30/5/2018).
"Pemblokiran ini akan memungkinkan pengguna asli dengan identitas asli untuk menggunakan media sosial itu secara bertanggung jawab," tambahnya.
Basil juga mengingatkan akan bahaya Facebook yang lebih luas dari ancaman kebocoran data. Bahaya tersebut antara lain mengancam produktivitas penggunanya dan isu keamanan cyber secara umum.
Baca juga: Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau... |
Selain itu, Basil juga menimbang rencana Papua Nugini memiliki media sosial sendiri. "Kami juga dapat melihat kemungkinan untuk menciptakan situs media sosial baru untuk digunakan masyarakat Papua Nugini dengan profil yang asli," tutup Basil. (rns/rns)











































