Si karyawan ini diduga menyalahgunakan aksesnya di database Facebook untuk menguntit (stalking) seorang wanita di dunia maya. Karyawan yang tak disebutkan namanya ini pertama mengenal si korban dari aplikasi perjodohan Tinder.
Kemudian ia bercakap-cakap dengan korbannya itu, dan memamerkan kemampuannya sebagai engineer keamanan, yang mampu mencari data diri siapa pun di internet, bahkan seorang hacker sekalipun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya adalah orang yang bisa mencari tahu kehidupan dunia nyata seorang hacker..jadi kira-kira saya adalahs seorang penguntit profesional. Saya harus mengakui kalau kamu adalah orang sangat sulit untuk dicari (identitasnya)," tulisnya dalam percakapan dengan si korban.
Hal ini diketahui dari sebuah screenshot yang diposting seorang pengguna Twitter. Lalu Facebook pun bergerak cepat menanggapi hal ini. Dalam pernyataannya, Chief Security Officer Facebook Alex Stamos, menyebut mereka langsung menginvestigasi dan memecat karyawan yang dimaksud.
"Akses terhadap data sensitif selalu dicatat, dan perusahaan mempunyai sistem otomatis yang didesain untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan," ujar Stamos.
"Karyawan yang menyalahgunakan kontrol ini akan dipecat," tambahnya.
I really, really hope I'm wrong about this. pic.twitter.com/NDkOptx8Hv
β Jackie Stokes ππ½ (@find_evil) 30 April 2018
(fyk/rou)