Waspada 'BSA Indonesia' Kirim E-mail Razia!
Hide Ads

Waspada 'BSA Indonesia' Kirim E-mail Razia!

- detikInet
Kamis, 07 Jul 2005 18:19 WIB
Jakarta - Sebuah perusahaan menerima e-mail dari 'Business Software Indonesia (BSA) Indonesia'. Isinya memperingatkan perusahaan itu agar menyiapkan dokumen resmi dari software-software yang dipakainya, karena 'BSA Indonesia' akan mendatangi kantor tersebut minggu ini.Pemilik perusahaan--yang tidak ingin disebut namanya itu-- sontak kaget. Maklum, perusahaan yang baru berdiri setahun itu memiliki 20 komputer yang kebanyakan memakai software bajakan. Dilihat dari header-nya, e-mail itu dikirim oleh BSA Indonesia dari alamat indonesia@bsa.org, alamat resmi BSA Indonesia. Judulnya: Investigation Letter. Isinya yang ditulis dalam bahasa Inggris, berkata: "Kami dari BSA yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menginvestigasi software bajakan. Mohon siapkan dokumen resmi software Anda. Kami akan datang ke kantor Anda dalam minggu ini. Kami harap Anda mau bekerja sama dengan kami," sebut e-mail tersebut.Setelah dicermati, penerima e-mail merasakan adanya kejanggalan. "Apa iya, BSA mengirim peringatan melalui e-mail?" komentar penerima e-mail. Takut sekaligus penasaran, perusahaan tersebut lalu mencari tahu kebenaran e-mail tersebut, melalui detikinet. BSA merupakan organisasi nirlaba internasional yang menaungi perusahaan software dunia. Organisasi ini beberapa waktu lalu mengumumkan hotline untuk menampung laporan mengenai perusahaan yang menggunakan software bajakan. Pelapor yang laporannya dinilai valid, akan mendapat hadiah sampai Rp 50 juta.Pihak BSA ketika dihubungi, menampik kebenaran e-mail tersebut. "BSA tidak pernah mengirim e-mail tersebut dan tidak ada rencana untuk mengirim e-mail seperti itu," kata Tarun Sawney, Direktur Anti Pembajakan BSA Asia, kepada detikinet, Kamis (7/7/2005). "Itu adalah e-mail palsu dan kami sedang menyelidiki hal ini," ujarnya.Dalam upayanya memerangi pembajakan, BSA mengaku tidak memiliki kewenangan untuk melakukan razia, penangkapan atau upaya penegakan hukum lainnya. "BSA tidak pernah melakukan razia, penegakan hukum hanya dapat dilakukan oleh Polisi. BSA hanya memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan," kata Tarun.Buntut KekagetanSetelah kaget campur was-was, perusahaan penerima e-mail ini lalu bergegas bermigrasi dari sistem operasi Microsoft bajakan ke Linux. Seorang sumber yang dekat dengan perusahaan itu mengatakan, proses migrasi sudah dimulai sejak tiga hari yang lalu. Menurutnya, beberapa aplikasi yang sering digunakan seperti word processing dan software presentasi, sudah mendapatkan software pengganti yang sesuai. "Di Linux ternyata ada software yang sesuai untuk itu dan setelah dicoba, ternyata bisa berjalan dengan baik," kata sumber itu.Diceritakannya juga, perusahaan penerima e-mail sempat 'menyembunyikan' karyawan bidang TI-nya segera setelah menerima e-mail.Menghadapi kasus ini, BSA mengimbau agar menghubungi hotline BSA (0-800-1-BSA-BSA atau 0-800-1-272-272) jika menerima e-mail seperti itu, untuk diverifikasi. Foto: Potongan header e-mail dari 'BSA Indonesia'. Beberapa bagian sengaja disamarkan untuk merahasiakan identitas. (epi/)
Berita Terkait