Terkuak, Ciri Driver Online yang Pakai Fake GPS
Hide Ads

Terkuak, Ciri Driver Online yang Pakai Fake GPS

Moch Prima Fauzi - detikInet
Rabu, 28 Mar 2018 12:08 WIB
Ilustrasi Go-Jek. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Pernah mendapat driver online yang jaraknya terlihat dekat namun harus menunggu lama karena sebenarnya lokasi dia berada jauh? Driver tersebut kemungkinan besar berlaku curang dengan menggunakan aplikasi Fake GPS.

Pasalnya sebagaimana diungkap oleh VP of Corporate Communication Go-Jek, Michael Reza Say, ciri driver online yang menggunakan Fake GPS adalah dengan memalsukan keberadaannya agar terlihat lebih dekat dengan konsumen.

"Kalau naik Go-Jek sering kita menunggu lama, padahal di peta kelihatannya dekat. Nah Fake GPS itu adalah suatu aplikasi di mana kita bisa mindahin titik yang ada di aplikasinya Go-Jek. Jadi kelihatannya dia lebih dekat ke suatu lokasi tertentu," ujarnya kepada detikINET, Selasa (27/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, lanjut Michael, driver menggunakan aplikasi Fake GPS untuk mencari titik-titik ramai. Tujuannya tak lain agar mendapatkan pesanan yang banyak. Namun contoh ini kemungkinan tak berlaku jika di waktu tertentu pesanan sedang ramai.

Go-Jek mengaku pihaknya sudah menerima aduan dari para driver yang tak menggunakan aplikasi tersebut. Untuk itu belakangan ini mereka menggagas kampanye #HapusTuyul.

"Kalau laporan memang sering. Jadi program anti tuyul ini bukan semata-mata kita luncurkan begitu saja, namun juga hasil mendengarkan dari aspirasi driver juga. Mereka komplain banyak yang pakai aplikasi yang melakukan kecurangan," ujarnya.

Dijelaskan Michael, kampanye #HapusTuyul ini ditujukan untuk memberikan keadilan terhadap sesama driver. Kini Go-Jek telah memiliki sistem yang tersemat dalam aplikasi Go-Jek yang bisa mengetahui adanya aplikasi Fake GPS.

Sebelumnya pihak Go-Jek juga mengatakan dari kampanye #HapusTuyul ini, saat ini sekitar lebih dari 70% driver Go-Jek telah menghapus aplikasi Fake GPS yang dipasang di smartphone mereka.

Michael mengatakan kampanye #HapusTuyul ini telah digulirkan di beberapa kota seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan akan merambah ke Makassar, Medan, dan secara nasional pada pertengahan April. (jsn/fyk)