Keputusan Stamos untuk meninggalkan Facebook, disebut-sebut karena perselisihan antara Stamos dengan Facebook terkait cara menangani penyebaran informasi salah alias hoax di jejaring media sosial tersebut.
Keputusan Stamos untuk pergi dari Facebook sebenarnya sudah ada sejak 2017 lalu, namun Facebook menahannya sampai Agustus mendatang agar ia bisa membantu transisi untuk mengalihkan tanggung jawabnya ke orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jelas apakah Facebook masih mempertahankan tim keamanan khusus atau divisi tersebut kemudian diintegrasikan ke divisi-divisi lainnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (21/3/2018).
Penundaan kepergian Stamos juga dilakukan agar Facebook tak kehilangan muka terkait penyalahgunaan jejaringnya oleh Rusia, untuk mempengaruhi hasil Pemilihan Presiden AS 2016. Namun dengan adanya skandal penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica yang terungkap baru-baru ini, kabar kepergian Stamos ini mencoreng wajah Facebook. Krisis Facebook pun tak bisa dihindari.
Skandal Trump
Cambridge Analytica adalah perusahaan yang menjalankan operasi pengolahan data untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016. Mereka mendapat banyak pujian karena sukses mengarahkan kampanye Trump pada pemilihnya secara efektif, lebih efektif ketimbang pesaingnya yaitu Hillary Clinton.
Namun baru-baru ini Facebook menyebut Cambridge Analytica melanggar kebijakannya terkait pengumpulan dan penyimpanan data milik Facebook. Meski perannya dalam kampanye tersebut bisa dibilang masih misterius, menurut Facebook perusahaan tersebut mengumpulkan data secara tak tepat .
Baca juga: Zuckerberg, Di Manakah Kau Berada? |
Hal tersebut membuat Cambridge Analytica bisa mendapat keunggulan dalam mencapai target pemilihnya, namun hal tersebut dianggap oleh Facebook sebagai keunggulan yang tak adil.
Meski begitu, sampai saat ini pihak Facebook belum bisa memastikan bagaimana data-data tersebut bisa digunakan untuk mengarahkan kampanye iklan terkait pemilihan presiden tersebut.
Saksikan video 20Detik untuk melihat seruan #deletefacebook di sini:
[Gambas:Video 20detik] (rns/rns)