Seperti diketahui, Kulina terpilih mengikuti bootcamp Launchpad Space, di kantor pusat Google di Mountain View, California, AS. Bootcamp tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Google Launchpad Accelerator edisi ke-5.
Program berdurasi enam bulan ini memberikan mentorship dan akses ke para pakar Google dan USD 50 ribu dalam bentuk pendanaan tanpa hak kepemilikan, kredit produk dan akses lengkap ke serangkaian inisiatif dan koneksi yang dimiliki Launchpad dari Google.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sebuah pengalaman yang mungkin hanya sekali seumur hidup untuk bisa mendapatkan bimbingan dari para mentor dan Googlers dari seluruh dunia, belajar di kelas yang sama dengan para startup lain yang bahkan sudah menyandang gelar unicorn," kata CEO Kulina Andy Fajar Handika.
"Kesempatan ini sangat menginspirasi tidak hanya kami sendiri, tapi juga seluruh tim yang ada. Kami harap keikutsertaan Kulina di program ini bisa memberi dorongan positif bagi ekosistem startup di Indonesia," sambungnya.
Dengan lebih dari 140 juta orang Indonesia yang mengakses internet dan jumlahnya terus bertambah setiap hari, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia.
Program Launchpad Accelerator adalah satu dari beberapa inisiatif Google untuk memicu dan mempertahankan minat generasi baru developer, entrepreneur, dan inovator Indonesia.
Google berkomitmen untuk melatih lebih dari 100 ribu developer mobile Indonesia sebelum 2020, untuk membantu mentransformasi Indonesia menjadi kekuatan digital regional.
Sejauh ini Google telah melatih lebih dari 60 ribu orang melalui inisiatif seperti Indonesia Android Kejar, program bercakupan nasional untuk mengajarkan pemrograman Android melalui workshop-workshop kecil di 10 kota besar.
Pada 2017, pakar dan mentor Google melatih 13 ribu developer lokal melalui workshop langsung dan kelompok belajar yang didukung dengan fasilitas belajar online Udacity.
Sebagai bagian dari upaya ini, Google juga menjalankan Developer Student Clubs, sebuah program yang dirancang untuk membangun keterampilan kerja para mahasiswa.
Setiap klub dipimpin seorang student lead yang ditunjuk fakultasnya dan bertugas mengatur kegiatan dan workshop untuk membantu mahasiswa lain belajar, meningkatkan kemampuan, dan berkembang di bidang mobile development. Sejauh ini, Google telah melatih lebih dari 800 mahasiswa di 60 universitas. (rns/fyk)