Dikutip detikINET dari Reuters, Twitter menyatakan bahwa akun yang dimiliki para pemimpin dunia diperlakukan secara berbeda. Sebab, meskipun kontroversial, informasi dari mereka dibutuhkan oleh orang-orang.
"Memblokir pemimpin dunia dari Twitter atau menghapus tweet kontroversial mereka akan menyembunyikan informasi penting yang seharusnya bisa dilihat dan didebat orang-orang," tandas Twitter di blog resmi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan untuk menghapus akun Trump kembali ramai karena sang presiden menyatakan di Twitter bahwa dia memiliki senjata nuklir yang jauh lebih besar dan powerful dibandingkan milik pemimpin Korut Kim Jong Un.
Kritik menyatakan Trump menggunakan Twitter untuk menebar ancaman dan kekerasan. Beberapa orang bahkan demo di kantor Twitter di San Francisco terkait hal tersebut.
Twitter menegaskan pihaknya tetap melakukan review tweet para pemimpin dunia dan juga menegakkan aturan pada mereka meski ada perkecualian seperti tersebut di atas. Jadi tetap ada kemungkinan ada konten diblokir jika menyalahi aturan. "Kami bekerja keras untuk tetap tidak bias," kata mereka.
Twitter sudah sejak lama menjadi media sosial favorit Trump. Saat ini, dia punya sekitar 46 juta follower di situs berlambang burung tersebut. (fyk/fyk)