Astrofisikawan ulung ini pernah mengatakan bahwa pesawat luar angkasa nantinya akan mencapai kecepatan yang sangat tinggi dan bagi orang-orang yang berada di dalamnya, waktu akan berjalan lambat.
Tapi dia menambahkan, kendaraan antariksa semacam itu hanya dapat melakukan perjalanan waktu menuju masa depan, tidak untuk masa lalu, seperti dilansir detikINET dari Daily Mail pada Jumat (27/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah bisa melihat bagaimana waktu berjalan lambat untuk objek yang bergerak pada kecepatan tinggi melalui particle accelerator," kata Brian Cox dari Manchester University, mendukung pernyataan Stephen Hawking
Diperkirakan, butuh waktu enam tahun bagi pesawat antariksa tersebut untuk mencapai kecepatan puncaknya di luar angkasa, yang setara dengan 98% dari kecepatan cahaya (satu miliar kilometer per jam).
Prediksi berikutnya adalah titik terjauh di galaksi Bima Sakti dapat dicapai dalam waktu 80 tahun perjalanan, dengan perhitungan satu hari di dalam pesawat akan sama dengan satu tahun di Bumi.
"Jika kita membuat pesawat luar angkasa yang cukup cepat, maka kru yang berada di dalamnya barangkali dapat mencapai Bintang di luar sistem tata surya dalam masa hidup mereka, namun bisa jadi waktu di bumi sudah berlalu 2,5 juta tahun," Brian Cox menambahkan.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, pesawat semacam ini membutuhkan persediaan bahan bakar yang luar biasa besar, yang belum dapat dihitung. Tentu saja semua itu masih sebatas teori yang entah terwujud, entah tidak di masa depan. (fyk/fyk)