Hal tersebut diungkap CEO Apple Tim Cook saat sesi wawancara dengan laman Kombini di Prancis. Meski durasi video tersebut cukup singkat, tapi sejumlah informasi diungkap oleh orang nomor satu di perusahaan pembuat iPhone itu.
Sesi interview dimulai ketika Cook menjelaskan Apple memiliki latar belakang kreatif sejak Mac pertama dibuat. Tim yang terlibat tidak hanya insinyur dan ilmuan komputer, tapi juga musisi dan artis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat bicara soal programing, Cook mengatakan bahwa pemuda Prancis sebaiknya belajar coding ketimbang bahasa Inggris. Karena bahasa pemrograman bisa menjangkau lebih banyak orang di dunia.
"Saya bukan tidak membolehkan orang belajar bahasa Inggris, tapi lewat bahasa pemrograman kita bisa mengekspresikan diri ke tujuh miliar orang di dunia," katamya.
Cook pun berharap coding dapat masuk dalam kurikulum sekolah di seluruh dunia. Karenanya Apple membuat bahasa pemprograman semudah mungkin bagi siapapun.
Saat ini Apple memiliki bahasa Swift yang mudah dipelajari seperti mudahnya menggunakan perangkat Apple. "Ini bahasa pemrograman yang semua orang butuhkan. Bukan hanya untuk mereka yang mahir ilmu komputer, tapi untuk semua orang," tegasnya.
Tak lupa Cook menitikberatkan pada kreatifitas. Karena coding hanya menjadi jalan untuk mewujudkan hal itu.
"Kreativitas berada di jok depan, sementara teknologi di jok belakang. Tapi kita harus mengkombinasikan keduanya. Ini akan menjadi sesuatu yang powerful sekarang," pungkas bos Apple.
(afr/yud)











































